Hatiku rapuh
tahukah kamu?
Rapuh dan patah
ambyar!
Hatiku masih utuh waktu kita ketemu di Stasiun Balapan
kamu malu-malu
aku juga.
Lalu setelah dua purnama
kita gandengan ke pantai Klayar
minum wedang dan makan jagung bakar
tanganku memeluk tanganmu
kamu masih malu-malu
tapi balas memeluk.
Langit bersih penuh bintang
malam hangat karena cinta.
Sekarang malam jadi dingin
karena kamu pergi begitu saja
hilang di antara sewu kutho
tak ada di Stasiun Balapan
atau pantai Klayar
membawa cinta pergi
ora iso mulih.
Hatiku patah
tahukah kamu?
Patah berserakan
ambyar!
---
Rest in peace, Didi Kempot
kota daeng, 5 April 2020