Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Kursi Gereja yang Berdebu

Diperbarui: 3 Mei 2020   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar dari travel.kompas.com

Sudah berminggu-minggu aku tak ke gereja
pintunya masih tertutup rapat
kuyakin bangku-bangkunya mulai berdebu
dan laba-laba mulai membuat rumah di sudut-sudut ruangannya.

Dengarlah suara kesunyian
tiada lagi melodi organ
tiada lagi merdu pemazmur yang menyentuh kalbu
pun tiada semarak perarakan imam dan misdinar
saat lagu pembukaan misa dinyanyikan
Sesaat gereja mati suri.

Tapi di bawah kolong langit
sesungguhnya Gereja tidak pernah mati.

Mungkin gereja sedang sepi dan hampa
tapi Gereja selalu dinamis dan bertumbuh
Gereja selalu punya cara menyusun harmoni kehidupan.
Mungkin pintu gereja tertutup rapat
tapi pintu hati Gereja tetap terbuka
mereka sedang menenun kabar gembira
di rumah masing-masing.

Sudah berminggu-minggu aku dan Gereja tak ke gereja
tapi
minggu, bulan atau tahun hanyalah hitungan fana, bukan?
Sampai saatnya tiba
aku dan Gereja akan kembali memberi nyawa pada gereja.

--- 


kota daeng, 3 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline