Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Bayi Lobster dan Profit Jangka Pendek

Diperbarui: 10 Juli 2020   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar dari https://www.adisucipto.web.id/

Isu ekspor benih lobster sedang ramai dibahas masyarakat dan warganet. Bermula dari wacana menteri KKP Edhy Prabowo untuk membuka keran ekspor benih lobster dengan mencabut Peraturan Menteri KKP No. 56/PERMEN-KP/2016 tentang larangan penangkapan benih lobster. 

Setelah wacana itu bergulir, kita tahu bersama mantan menteri KKP, Susi Pudjiastuti merespon negatif dan menolak tegas wacana tersebut.

Argumen menentang ekspor benih lobster cukup akal yaitu agar meningkatkan nilai jual lobster dan menjaga keberlangsungan sumber daya lobster (dan ekosistem) di laut Indonesia.

Polemik ekspor benih lobster ini kemudian menjadi viral dan menyita perhatian masyarakat luas termasuk para warganet. Tagar #TolakEksporBenihLobster sudah berhari-hari berseliweran di lini masa twitter. 

Twit saya yang me-retwit cuitan akun @Aryprasetyo85 berisi video penjelasan Susi Pudjiastuti mengapa memberlakukan larangan ekspor benih lobster, sudah di-retwit sebanyak lebih dari 2.300 kali, dan mendapat 3.200 like. Sepanjang sejarah akun twitter saya, inilah twit yang paling banyak mendapat engagement dari warganet.

gambar dari dokpri

Menyikapi sikap protes masyarakat yang meluas, Menteri Edhy tetap anteng tapi keukeuh dengan wacananya. Menteri Edhy meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir berlebihan karena akan ada kajian lebih lanjut dan kebijakan baru yang menjadi kontrol seperti misalnya 2% dari lobster budidaya yang sudah dewasa harus dikembalikan ke dalam laut dan kebijakan lainnya.

Setelah beberapa hari ramai, akhirnya Pak Jokowi buka suara juga di depan media. Pesan Pak Jokowi yang bisa saya tangkap adalah pada prinsipnya Presiden ingin kebijakan ekspor benih lobster harus berjalan seimbang antara bisnis dan keseimbangan lingkungan. 

Jangan sampai karena menjaga lingkungan, ekonomi tidak jalan, atau sebaliknya, jangan sampai karena mau mengutamakan bisnis lingkungan jadi rusak. Kalau pun ekspor jangan awur-awuran, ini statement penutupnya.

Menilik jawaban tersebut, terkesan Presiden Jokowi cukup berhati-hati menyikapi isu ini. Ekspor setuju, tapi dengan banyak catatan tambahan. Bila mengamati kicauan demi kicauan di lini masa banyak warganet yang berpendapat bahwa Pak Jokowi saat ini sedang tersandera oleh pihak-pihak yang punya kepentingan besar di bisnis benih lobster, yang kabarnya sudah punya pengaruh sampai ring 1 istana.

Tapi saya mencoba berpikir positif saja, dengan analisis sederhana seperti ini: Sepertinya kebutuhan untuk menggenjot ekspor di segala lini untuk memperbaiki neraca perdagangan yang defisit membuat ekspor benih lobster juga menjadi salah satu opsi. Saya yakin setiap kementerian didorong untuk berkontribusi terhadap neraca perdagangan negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline