Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Di Antara Uap Cangkir Kopi

Diperbarui: 7 Desember 2019   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar dari https://www.flipkart.com/

Angin beringsut karena seekor kupu-kupu menari di atas telaga
aku yakin dia sedang tersenyum
bukan saja karena kupu-kupu lainnya datang menari bersamanya
tapi karena pohon-pohon Gandarusa yang rapat dan bersahaja
melindungi mereka dari dunia
yang kadang-kadang bisa begitu kejam.

Matahari masih enggan terbenam
entah
rembulan tidak akan bersinar malam ini
atau dia sedang menunggu senyum di wajah kita surut?

Ah
kita seperti sepasang kupu-kupu itu, bukan?
tapi kita tidak butuh angin
atau pohon gandarusa
atau bahkan malaikat yang mengasah mata panahnya setiap saat.

Dunia memang kadang-kadang bisa begitu kejam
tapi cinta saja sudah cukup
apalagi ditambah setia yang melindungi cinta.

Kita bisa menemukannya di antara uap cangkir kopi
saat menikmati senja yang selalu penuh pesona
atau di antara tarian kupu-kupu
atau saat saling mendekap di dingin malam.

Cinta saja sudah cukup
dan setialah yang setia melindungi cinta.

--- 


kota daeng, #malamminggu 7 desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline