Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Daun-daun Jatuh

Diperbarui: 27 Mei 2019   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar dari hipwee.com

Daun-daun jati berguguran
Kemarau memang nyaris memuncak
mereka, daun-daun itu, tinggalkan warna hijau berseri
menjadi merah dan cokelat pucat pertanda duka
yang dipanjatkan pada Tuhan.

Mereka melantukan elegi
pada tanah dan bebatuan
juga sisa-sisa embun yang enggan menghilang.

Aku menyapa daun terakhir yang masuk ke nyala api
menanyakan pesan-pesan terakhirnya
tapi daun terakhir diam membisu
seolah berkata akan datang yang lebih terakhir.

Dia benar
daun-daun yang berguguran masih selalu ada
mereka, daun-daun itu, tinggalkan warna hijau berseri
menjadi merah dan cokelat pucat pertanda duka
yang dipanjatkan pada Tuhan.

Mereka masih setia melantunkan elegi
pada sinar matahari
pada rumput dan sungai yang mengering
mereka berduka pada masanya.

Tetapi mereka yakin
semesta akan selalu menemukan keseimbangan.
pada setiap duka akan datang bahagia
pada setiap kehilangan akan datang berkat
setiap daun yang jatuh akan diganti tunas baru.

Demikian pesan daun terakhir  
yang jatuh senja ini.

--- 


k0ta daeng, 27 Mei 2019

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline