Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Cerpen | Alfred, Kurcaci yang Beruntung

Diperbarui: 26 Desember 2018   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar dari https://www.pinterest.com

21 Desember

Setiap Desember menjelang Natal, kesibukan luar biasa terjadi di istana es Santa Claus di kutub utara yang dingin. Di ruang bawah tanah yang lebih hangat, puluhan kurcaci pembuat mainan bekerja sungguh-sungguh untuk memastikan anak-anak di seluruh dunia merayakan Natal mereka dengan hati gembira.

Di pos pembuat mainan nomor 12, Alfred bersama tiga kurcaci lainnya sedang merangkai mobil-mobilan tank. Mereka bertugas membuat, merakit dan mengecat mainan-mainan itu. Pos 12 dipimpin oleh Alfred, kurcaci pembuat mainan yang paling tua, terlihat dari seluruh rambutnya yang berwarna putih perak dan kacamata tebal yang bertengger di atas hidungnya. Sekalipun demikian, selama bekerja dia tidak menunjukkan tanda-tanda lelah. Malah masih bercanda dengan teman-teman kurcaci lainnya.

Di bagian belakang pos, tumpukan mobil-mobilan semakin banyak. Tingginya hampir tiga kali lipat tinggi para kurcaci.

Arthur, Kurcaci Supervisor Pembuat Mainan melintas cepat di depan pos mereka. Dia nyaris sama tuanya dengan Alfred, tapi gerakannya cukup lincah. Di tangan mungilnya tertumpuk perkamen-perkamen daftar spesfikasi mainan.

"Mr. Alfred, Doug, Stan, Rufus, bagaimana kabar kalian?" sapanya ramah sembari memperhatikan kelengkapan kerja kurcaci-kurcaci di depannya itu.

"Luar biasa, Arthur," timpal Alfred.

"Masih berapa mainan lagi?" tanya Arthur lagi.

Alfred berpaling kepada Doug, kurcaci yang paling muda di situ. Mereka memberinya tugas untuk menghitung berapa mainan yang sudah selesai dan berapa yang masih akan dikerjakan.

"Well, kami masih punya target 3.823 mainan lagi. Tapi jangan khawatir, besok malam semuanya bisa selesai," jawab Doug.

Arthur tersenyum lebar. "Kalian memang hebat! Baiklah aku akan melanjutkan---"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline