Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Menuju Cahaya

Diperbarui: 12 Juni 2018   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar dari pinterest.com

Kita adalah debu-debu semesta
bergelimang gelap di antara relung-relung kehampaan.
Kita fana telak
tetapi terus merangkak
bergerak
menuju cahaya di balik selaput kebutaan.

Setiap kali merasa mata telah terbuka
kita tertawai jiwa yang menangis
kita jatuh lagi karena gravitasi egosentris
ke dalam palung
tempat jiwa-jiwa merenung.

Merenungkan masa lalu yang diantar masa depan
dan masa depan yang dibentuk kepingan masa lalu
lalu tersadar bahwa kita masih debu-debu semesta
masih terus bergerak
merangkak
menuju cahaya di balik selaput kebutaan.

Itu cahaya
perdana sekaligus paripurna
cahaya yang akan memisahkan
kita dengan kegelapan
dan menyatukan dengan keabadian.

---


kota daeng, 12 Juni 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline