Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Garis Batas

Diperbarui: 6 Desember 2017   00:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: moblog.net

Saat hatimu benar-benar berada di garis batas
antara hitam dan putih
gelap dan terang
pahit dan manis kehidupan
kamu mungkin tak bisa mencintai lagi.

Kamu mungkin beroleh kebijaksanaan sejati
dan mencapai puncak perjalanan spiritualmu
tapi kamu mungkin tak bisa mencintai lagi.

Kamu mungkin bisa mengurai warna biru dari langit
menarik warna hijau dari dedaunan
memisahkan penawar dari racunnya
tapi kamu mungkin tak bisa mencintai lagi.

Karena cinta adalah keberpihakan
kepada hitam maupun putih
gelap maupun terang
pahit maupun manis kehidupan

Karena lawan dari cinta bukanlah benci
keduanya adalah saudara serahim
yang hanya dipisahkan selaput tipis.

Lawan dari cinta adalah abai.
Bahkan Tuhan pun melarang orang baik yang mencintainya
untuk membenci
pada orang jahat
bahkan setan sekalipun.

Makanya aku lebih memilih jadi bajingan
yang membenci Tuhan
agar esok hari rasa benciku berubah jadi cinta
siapa tahu.

Makanya aku lebih memilih jadi orang bodoh
agar masih bisa mencintai pengetahuan
atau jadi cendekiawan
agar masih bisa mencintai kekurangpengetahuan

Saat hatimu benar-benar berada di garis batas
mungkin jantungmu tidak bisa berdenyut lagi

karena sejatinya manusia adalah cinta, bukan?

---

Kota Daeng, 212 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline