Mereka datang bersama kabut pagi
dalam rupa sepi
yang tidak pernah tuntaskan mimpi.
Di ujung pedang mereka ada nama Agung
yang hanya boleh disembah oleh klan suci
tidak untuk yang lain.
Setiap kali peperangan dimulai
pedang diayunkan
untuk memisahkan pagi dari seteru
korban selalu berjatuhan
nama Agung itu adalah Kebenaran.
Mereka adalah para pemuja kebenaran
rela melakukan apa saja untuk menjunjung tinggi
nama Agung di atas segalanya.
yang berseberangan dengan mereka
akan berakhir di ujung pedang
Mereka adalah para pemuja kebenaran
bersedia membayar mahal para pandai besi
untuk menciptakan pedang-pedang baru
pengganti yang patah dalam peperangan.
Mereka adalah para pemuja kebenaran
gigih dan tak tergoyahkan
mereka adalah buah-buah eksklusifisme
yang telah memberi madu sekaligus racun peradaban.
Mereka datang bersama sepi
dan tahu-tahu telah berada di antara kita
menjadi kamu, aku atau kita.
---
kota daeng, 28 Juni 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H