Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Langit Berduka

Diperbarui: 26 Mei 2017   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar dari: https://www.wunderground.com

Langit sedang berduka karena manusia lebih senang menebar benci daripada kasih
di ujung malam dia terlupa singkapkan tabir agar bulan tumpahkan cahaya
di ujung pagi enggan ronakan wajahnya untuk menghibur matahari
tapi manusia tetap tak peduli lebih senang memuja diri.

Langit sedang berduka karena pandang badai di depan
tapi tak kuasa hentikan perang di bawah
hanya bisa munajat ke atas

Lalu Empunya semesta bertitah
langit berserah pasrah
jadi klimaks duka

Manusia yang sedang mengayunkan pedang ke tubuh manusia lainnya
ditampar gerimis dan gema doa dari padang belantara
gerimis jadi hujan, gema doa jadi kidung duka
manusia-manusia tenggelam dalam jeda

Walau hari esok masih misteri
langit sudah tuntaskan misi hari ini.

---


kota daeng, 26 Mei 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline