Biar mahkota duri mengiris kening suci
dan dosa semesta menghujam bahu tajam
Dia tuntaskan pengorbanan yang mengherankan.
Karena kepala yang basah
oleh darah
kuasa kegelapan bisa binasa
pongah sang maut menciut.
Seperti bilur jejak cemeti berujung besi
jadi tanda perjanjian membuka jalan
Dia tanggalkan keabadian
meminum cawan berisi penderitaan
agar yang berikutnya mengisi cawan dengan harapan.
Kepala yang berdarah
kepada siapa lagi kami berserah?
---
kota daeng #goodfriday 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H