Setiap perjuangan menuju puncak pasti
tapi puncak bukan milik semua yang berkompetisi
sepanjang perjalanan tercecer darah dan air mata
mesti kehilangan istana dan tahta
mesti kehilangan malu dan gengsi
tapi pada akhirnya lagi
puncak bukan milik semua yang berkompetisi
Saat bentang bendera serupa layar dikibarkan
oleh telapak kaki yang menjejak pertama
sangkakala kemenangan pun dikumandangkan
dan ratapan kekalahan dibaladakan
Sesungguhnya senyum kemenangan
adalah milik semua saja yang telah berjuang
dan tangis kekalahan adalah bukti kita masih berhati
kita masih merasa sakit
kita merasa
kita masih manusia.
Dada lapangkan
tulis dan lantangkan pidato penghormatan
angkat topi untuk penjejak pertama pemilik bendera kemenangan
damaikan hati untuk menerima kekalahan
dan kuatkan kuda-kuda menuju puncak-puncak lain di balik lautan
Walau puncak bukan milik semua yang berkompetisi
dia tetap setia menanti
datangnya para ksatria gagah berani.
---
kota daeng, 16 Februari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H