Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

[Basalto Terakhir] Penyihir Misterius

Diperbarui: 29 Juni 2016   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar dari: www.madeinsouthitalytoday.com

Cerita Sebelumnya: [Basalto Terakhir] Peta dan Mantra

---

Pintu portal terbuka di dekat batu kubur mendiang Guru Shandong. Mereka sudah beberapa kali mengunjungi makam tokoh besar dalam sejarah kaum sihir tersebut. 

Sekalipun sudah berumur puluhan tahun, kuburan itu tetapi terjaga kebersihannya. Beberapa kaum sihir yang tinggal dekat dengan lokasi tersebut secara rutin datang dan membersihkan kubur tersebut, termasuk kubur raja Basalto yang dibangun tidak terlalu jauh dari kuburan guru Shandong, di dataran yang lebih rendah.

Keadaan kubur Guru Shandong yang terawat begitu kontras dengan keadaan di sekitarnya. Halaman belakang istana yang mengarah di tepi sungai Kharrum kini telah dipenuhi dengan semak belukar dan tanaman bersulur. Beberapa pohon juga nampak telah menapakkan akar-akarnya dan memenuhi tempat itu.

Mirina, Enror dan Orion kemudian melangkah melewati semak-semak menuju ke arah padepokan.  Matahari pagi baru saja menyapa wilayah itu,  jadi dinginnya embun masih bisa terasa menggantung di udara.

Sesekali hewan-hewan liar seperti serangga raksasa dan hewan-hewan pengerat yang ditinggalkan malam menghalangi jalan mereka. Tetapi mereka berhasil mengusir hewan-hewan itu dengan satu dua sentilan sihir.

Setelah melewati hutan setengah belantara, mereka sampai di halaman depan padepokan. Di situ hanya tersisa sedikit rerumputan. Tidak ada perdu atau semak belukar yang tumbuh. Konon, mantra kuno agar halaman tidak diganggu oleh tanaman liar memang pernah dipasang oleh pendahulu Guru Shandong, dan sampai sekarang mantra itu tetap bekerja.

Sementara itu, rumah-rumah padepokan tinggal jadi puing-puing. Satu-satunya bangunan yang masih cukup utuh adalah bangunan utama padepokan.

Mereka merinding. Bukan karena hawa pagi, tapi mereka masih bisa merasa endapan energi jahat dari emas hitam yang disembunyikan dalam ruang bawah tanah padepokan.

“Luar biasa… Bahkan setelah diberi perisai yang banyak, endapan hawa jahat dari emas hitam itu masih bisa terasa sampai di luar sini,” ucap Orion.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline