Ada begitu banyak transisi atau peralihan dalam kehidupan yang berimbas pada keadaan keuangan kita. Misalnya peralihan dari hidup lajang menjadi hidup berumah tangga, mempersiapkan kelahiran anak pertama, berpindah kerja dan domisili serta transisi-transisi lainnya. Ada pula transisi yang terkait dengan keputusan investasi kita, misalnya membeli atau menjual aset, membuka usaha baru dan lain-lain. Peralihan-peralihan ini ada yang berjalan sesuai perencanaan kita, namun juga ada menimpa kita secara tiba-tiba tanpa bisa diprediksi sebelumnya.
Oleh karena itu sejak awal dibutuhkan perencanaan-perencanaan keuangan. Agar pada saatnya nanti tiba, kita telah siap menghadapinya.
Keadaan lain yang membuat kita harus membuat perencanaan keuangan dengan baik adalah kenaikan biaya hidup seringkali tidak seiring sejalan dengan kenaikan pendapatan. Keadaan ini berlaku terutama untuk karyawan atau mereka yang berpendapatan tetap atau dalam teori Cashflow Quadrant, mereka yang berada pada kuadran pendapatan aktif.
Menabung
Kiat paling sederhana dalam mempersiapkan masa depan adalah membangun tabungan dengan menyisihkan pendapatan secara rutin. Menabung hari ini berguna untuk menjaga daya beli kita pada masa yang akan datang.
Sekalipun nampaknya sederhana, tidak mudah membangun kebiasaan menyisihkan pendapatan ke dalam tabungan. Apalagi kita harus memenuhi aneka kebutuhan dalam hidup sehari-hari.
Salah satu cara untuk memastikan kita membangun tabungan dengan konsisten adalah mendisiplinkan diri dengan membuat anggaran belanja keluarga dan (yang paling penting) mematuhinya. Anggaran belanja berisi perencanaan uang masuk dan keluar atau arus kas paling tidak selama satu bulan ke depan.
Anggaran memang bersifat prediktif, namun pada saat membuat anggaran itulah kita mengatur pengelolaan arus kas selama sebulan. Dengan membuat outline rencana pengeluaran, kita dapat memangkas pengeluaran dan belanja yang kurang penting atau masih bisa ditunda. Gunanya agar ada kelebihan pendapatan yang bisa disisihkan ke dalam pos tabungan.
Setelah itu dibantu dengan pencatatan keuangan, kita pun merealisasikan belanja kita sesuai dengan penganggaran. Jika penganggaran dan realisasinya bisa dilakukan secara konsisten dan disiplin, kita tak mengalami kesulitan berarti lagi untuk membangun tabungan guna mempersiapkan masa depan kita.
Selanjutnya setelah berhasil membangun kebiasaan menyisihkan pendapatan, yang tidak kalah penting adalah memilih instrumen tabungan yang sesuai.
Tabungan Pendidikan