Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Tips Menabung di Era Konsumtif

Diperbarui: 1 Mei 2016   02:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar www.dailyfinance.com/getty images

Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-empat di dunia. Potensi pasar yang besar ini membuat banyak produsen yang melirik Indonesia sebagai tempat menjajakan produk-produknya.

Gayung pun bersambut. Seiring pertumbuhan masyarakat kelas menengah, tingkat konsumsi masyarakat juga meningkat. Kita lihat, paling tidak selama empat tahun terakhir ini, sektor konsumsi ikut menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi negara. Namun kemudian derasnya arus promosi dan penjualan yang menyerbu masyarakat ini memunculkan “bahaya” lain yaitu gaya hidup konsumtif.

Sebenarnya sah-sah saja menghabiskan uang untuk berbelanja berbagai produk yang kita sukai, toh uang yang dipakai juga hasil kerja keras kita sendiri. Namun kita juga tidak boleh lalai merencanakan keuangan untuk mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan pada masa yang akan datang. Salah satu caranya adalah menyisihkan sebagian pendapatan untuk investasi atau tabungan.

Dalam kehidupan, kita pasti memiliki sejumlah rencana yang memiliki konsekuensi kepada keadaan keuangan kita. Seperti misalnya mempersiapkan pendidikan anak-anak, pembelian inventaris rumah, membangun modal usaha, jalan-jalan ke luar negeri dan rencana lainnya. Jika tidak disiapkan dananya sejak awal, rencana-rencana ini akan mengganggu arus kas kita jika waktunya tiba.

Selain berguna untuk menjaga daya beli pada masa yang akan datang, tabungan yang ditempatkan pada instrumen yang tepat juga berguna agar aset kita tidak tergerus inflasi begitu saja.

Namun tidak mudah menabung di era konsumtif seperti sekarang ini. Apalagi para produsen juga telah menggelar dagangannya sampai ke sosial media kita. Jika tidak bijak mengelola pendapatan, selalu ada godaan untuk membelanjakan uang kita habis-habisan. Oleh karena itu dibutuhkan kiat-kiat khusus agar kita tetap bisa menyisihkan pendapatan ke dalam tabungan.

Membuat Rencana Arus Kas (dan mematuhinya)

Salah satu kata kunci dalam pengelolaan keuangan adalah perencanaan. Pos-pos tabungan hanya bisa terisi jika kita mampu menyisihkan pendapatan kita di awal sebelum menghabiskannya untuk belanja atau keperluan yang lain. Untuk itu, kita harus bisa merencanakan alokasi pendapatan kita secara seksama sebelum transaksi-transaksi lainnya berjalan.

Hitung berapa alokasi pendapatan yang akan digunakan untuk tabungan, belanja kebutuhan sehari-hari, transportasi, biaya pendidikan, biaya rutin dan pengeluaran lainnya. Dengan membuat rencana pengeluaran ini, sejak awal kita telah mengukur kekuatan keuangan dan menentukan strategi-strategi untuk menjaga tingkat pengeluaran.

Perhatikan daftar belanja kita. Periksalah berapa banyak item dari daftar rencana belanja tersebut yang merupakan kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah hal-hal yang memang kita perlukan untuk menunjang kehidupan kita. Sedangkan keinginan adalah hal-hal yang sebenarnya masih bisa kita tunda karena tidak mempengaruhi jalannya hidup kita jika tak terpenuhi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline