Hari Jumat (3/7) kemarin, Menteri KKP Susi Pudjiastuti bersama Presiden Joko Widodo menerima kedatangan rombongan Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan itu Iskindo mengemukakan dukungan kepada Menteri KKP dalam aksinya memberantas illegal fishing di Indonesia.
Pada pertemuan tersebut Susi mengemukakan terobosan yang cukup positif untuk para sarjana Kelautan. Menteri Susi mengatakan KKP akan merekrut 100 orang sarjana Kelautan dan Perikanan terbaik untuk membantunya mewujudkan program pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Sarjana-sarjana ini akan direkrut melalui jalur khusus, tidak melalui jalur rekrutmen PNS sebagaimana biasanya. Langkah KKP ini sudah mendapat persetujuan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Mekanismenya, KKP akan mencari lima orang fresh graduate terbaik dari setiap universitas yang menjadi mitra KKP. Rencananya tahun ini akan ada kuota 50 sarjana dan tahun depan akan direkrut 50 sarjana lagi.
Rekrutmen ini tidak hanya memperhatikan faktor brain semata. Indonesia sudah memiliki banyak orang pintar, namun masih jarang orang pintar yang sekaligus memiliki integritas tinggi. Jadi Susi juga ingin mencari orang-orang yang terbaik dari segi prestasi maupun kepemimpinannya, untuk menjadi pemimpin-pemimpin KKP pada masa depan. "Kita ingin sekolahkan mereka, kita akan mencari best material dulu, orangnya pintar, kalau bisa asses secara psikologis supaya mereka bisa jadi leader-nya KKP," imbuh Susi, sebagaimana dikutip portal kompas.com.
Tentu kesempatan ini menjadi kabar gembira bagi para lulusan fakultas Kelautan dan Perikanan di sejumlah perguruan tinggi yang menjadi sasaran KKP. Perekrutan ini menjadi kesempatan emas untuk berkarya dan mengaktualisasikan diri pada kementerian yang memikul tanggungjawab strategis untuk mewujudkan rencana-rencana besar pemerintah pada sektor kemaritiman. Apalagi saat ini KKP dipimpin oleh Menteri yang punya dedikasi tinggi, dan sejauh pengamatan, adalah menteri yang paling nampak kinerjanya.
Langkah ini menjadi sebuah nilai plus lagi bagi Susi Pudjiastuti. Kendati dia sendiri tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi, cara berpikir Susi yang konstruktif bisa diadu dengan para pakar dan akademisi terutama yang kerap cuap-cuap di media tanpa banyak kinerja. Susi paham untuk membangun sebuah organisasi dimulai dari SDM yang berkualitas, baik dari segi knowledge maupun kepemimpinannya. SDM menjadi aset yang berharga dalam sebuah organisasi dan peningkatan kualitas SDM menjadi langkah strategis untuk menggerakkan organisasi mencapai visi misi yang dicanangkannya.
Mudah-mudahan langkah teranyar Menteri Susi untuk merekrut putra-putri terbaik negeri ini dapat membawa Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi ujung tombak penegakkan kedaulatan maritim Indonesia di mata dunia. (PG)
_____________