Berbagi peristiwa dan gagasan telah menjadi hakikat seorang blogger. Makanya tak heran mereka memiliki insting akan momentum, dan memiliki mata yang tajam untuk merekam hal-hal yang mungkin saja luput dari perhatian orang kebanyakan. Selain itu, mereka sangat fasih dengan dunia maya, tempat interaksi dan koneksi jutaan orang secara virtual.
Oleh karena itu blogger butuh “alat perang” berupa gadget yang mumpuni. Gadget yang mampu bekerja cepat untuk mengimbangi kecepatan mereka, media perekam dan penyimpanan yang prima serta gadget dengan konektivitas yang handal.
Walaupun belum melakoninya secara fulltime, blogging juga telah menjadi aktivitas rutin saya di antara kepadatan kerjaan kantor. Pengalaman serta ide yang saya rasa penting untuk diketahui orang lain, selalu dikemas menjadi tulisan dibagikan kepada pembaca sekalian. Ada perasaan bahagia jika tulisan kita disimak banyak orang, kendati selama ini hunting peristiwa dilakukan dengan perangkat seadanya.
Belum lama ini Smartfren meluncurkan produk Andromax teranyar yang langsung menyita perhatian pencinta gadget. Produk ini didesain untuk teknologi terbaru jaringan internet 4G, atau yang lebih kita kenal dengan LTE (Long Term Evolution). Pengembangan teknologi pita lebar ini mengikuti tuntutan kebutuhan masyarakat akan kecepatan akses internet.
Ada lima varian Andromax 4G LTE yaitu Andromax R, Andromax Ec, Andromax Es, Andromax Q dan Andromax Qi. (informasi selengkapnya dapat dilihat pada http://www.smartfren.com/andromax4g) Sebenarnya kelima varian memiliki spesifikasi yang tidak jauh berbeda satu sama lain. Namun Andromax R bisa dibilang cocok menjadi “senjata perang” seorang blogger dengan fitur-fitur yang dimilikinya. Jika memiliki handset Andromax R, saya tidak akan menemui banyak kesulitan lagi untuk meng-capture peristiwa menarik yang terjadi dan berbagi berita kepada dunia.
Andromax R
Butuh banyak gambar berkualitas dan media penyimpanan yang cukup lapang? Smartfren Andromax R memiliki kamera berkekuatan 8 MP dengan dual flash dan fitur autofocus sehingga gambar yang dihasilkan lebih baik. Kamera depan berkekuatan 5 MP juga dilengkapi dengan lampu LED Flash. Tidak mesti risau dengan storage dokumentasi kita. Andromax R memiliki penyimpanan internal 8 GB dan mendukung slot kartu memori micro SD dengan kapasitas lebih dari 32 GB.
Untuk kecepatan pengolahan data, Andromax R memiliki dapur pacu yang garang dengan chipset Qualcomm Snapdragon 410 serta prosesor Quad Core ARM Cortex A53 64 bit yang memiliki kecepatan 1,2 GHz. Apalagi dilengkapi dengan OS Android terbaru yaitu Android 5 Lollipop. Blogger akan merasa sangat nyaman bekerja dengan gadget ini. Apalagi pekerja seperti saya yang sering menjadikan gadget sebagai media penyimpanan dan pengolahan data saat sedang berada di luar kantor.
Kadang blogger dihadapkan pada “masalah kecil” saat file harus dipindah-pindahkan dari satu gadget ke gadget yang lain. Ide penulisan kadang-kadang muncul begitu saja, dan jika tidak cepat-cepat direkam ke dalam gadget juga bisa menguap begitu saja. Saat sikon sudah mendukung barulah draft tulisan digodok pada komputer. Berbicara konektivitas, kita tak perlu meragukan fitur gadget yang satu ini. Andromax R dapat dihubungkan dengan gadget lain melalui bluetooth, Wifi dan USB, sehingga tidak ada masalah untuk mobilitas file kerja. Andromax R juga dapat menjadi portable hotspot sehingga dapat digunakan untuk menyambungkan perangkat lain ke jaringan internet.
Dari antara kelima varian Andromax 4G LTE, kapasitas batterai Andromax R menempati urutan pertama dengan kapasitas batterai 2.200 mAH, bandingkan dengan Andromax Q yang hanya 2.000 mAH, Andromax Q1 yang hanya 1.500 mAH serta Andromax Ec dan Es yang hanya memiliki kapasitas 1.500 mAH. Daya tahan baterai ini amat mendukung aktivitas di lapangan karena mengurangi keribetan akibat harus sering mencolokkan gadget ke power bank.
Andromax R juga mendukung Fitur Multi Network 4G LTE plus CDMA dan GSM yang sangat membantu komunikasi para blogger jika melakukan blusukan ke daerah yang belum mendukung jaringan LTE. Bahkan kadang-kadang ada daerah yang hanya mendukung jaringan 2G alias GSM seperti yang sering saya alami.