Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Menabung Itu Senjata Perang

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tabungan mesti dialokasikan untuk tujuan yang spesifik. Menyisihkan pendapatan ke dalam tabungan itu habit positif dan merupakan bagian strategis dalam pengelolaan keuangan keluarga. Tapi tanpa tujuan yang jelas, kita akan kesulitan mengatur dan mengevaluasi cara menabung kita. Ibarat pasukan yang maju ke medan perang tanpa mengetahui persis bagaimana kekuatan lawan yang akan diperangi, pasukan tersebut sudah pasti akan kesulitan memilih taktik perang dan senjata yang akan digunakan. Tujuan keuangan kita adalah lawan yang harus ditaklukan, dan strategi menabung kita adalah taktik dan senjatanya.

Dalam kehidupan, ada sejumlah tujuan keuangan (financial destination) sebagai dampak dari tahapan kehidupan yang kita lalui. Apakah kita wajib memenuhinya atau tidak, itu  masalah berikutnya tergantung dari seberapa penting tujuan keuangan tersebut mempengaruhi kehidupan kita. Renovasi rumah atau pendidikan anak misalnya, itu contoh tujuan keuangan yang harus kita penuhi. Sebaliknya, liburan mewah adalah contoh tujuan keuangan yang masih bisa kita tunda pemenuhannya.

Tujuan keuangan setiap orang pun berbeda-beda. Mereka yang masih single mungkin wajib mencantumkan pesta pernikahan sebagai tujuan keuangannya. Yang sudah menikah, mungkin harus mempersiapkan dana untuk kelahiran anak pertama. Para pekerja sudah harus mempersiapkan dana hari tua dan seterusnya.

Untuk memenuhi tujuan keuangan tersebut, strategi keuangannya pun beraneka ragam. Untuk kepemilikan properti yang nilainya memang besar, pada umumnya dipenuhi lewat pinjaman seperti KPR. Dana hari tua bisa dipenuhi lewat tabungan. Untuk keperluan kesehatan dan proteksi pendapatan, bisa dipenuhi lewat produk unit link asuransi, dan lain-lain.

Kali ini kita akan melihat beberapa tujuan keuangan yang dapat dipenuhi lewat cara menabung. Saya rasa tujuan-tujuan keuangan berikut ini cukup “universal” karena setiap orang dapat mempersiapkannya.


  1. Dana Darurat. Dana darurat berguna ketika kita mengalami musibah yang mengganggu kestabilan arus kas kita, seperti misalnya terkena PHK, atau terjadi bencana alam yang membuat usaha macet sehingga pendapatan terhenti sementara. Idealnya besarnya dana darurat harus mampu meng-cover semua kebutuhan rutin kita untuk jangka waktu tiga sampai enam bulan. Jika pos dana darurat ini tidak dipersiapkan dengan baik, saat musibah itu terjadi kita pasti akan mengambil sumber dana dari pos tabungan lain untuk memenuhi kebutuhan rutin kita. Padahal pos-pos tabungan tersebut juga sudah dipersiapkan untuk tujuan-tujuan keuangan lainnya. Memenuhi kebutuhan rutin saat musibah terjadi melalui pinjaman sangat tidak disarankan. Lewat salah satu artikel, saya pernah membahas secara khusus mengenai dana darurat ini.
  2. Hari Raya Keagamaan. Kita pasti akan merayakan Idul Fitri, Natal, Imlek atau hari-hari besar agama lainnya. Jadi tidak ada salahnya mulai menyisihkan pendapatan untuk membiayai kebutuhan selebrasi saat hari raya tersebut tiba. Sebagian orang memang tidak mempersiapkannya secara khusus karena menerima THR menjelang hari raya. Tapi bagi sebagian orang yang bekerja mandiri, atau memiliki usaha sendiri, sudah pasti tidak ada THR dari mana-mana. Jadi sebaiknya kebutuhan ini dipersiapkan lewat tabungan, bukan tiba masa tiba akal agar arus kas kita berjalan stabil. Bagi yang sudah menerima THR pun tidak ada salahnya mulai mencoba membuat pos khusus dana hari raya. Lumayan buat dana tambahan. Kalau sumber dananya lebih banyak, THR-nya kan bisa dialihkan ke pos lain yang butuh supply lebih banyak seperti dana darurat dan dana hari tua.
  3. Dana Hari Tua. Sudah mempersiapkan dana hari tua anda? Jika belum, mungkin saatnya mengalokasikan satu pos khusus untuk pos yang satu ini. Pada umumnya perusahaan-perusahaan sudah mempersiapkan dana khusus untuk dana hari tua sebagai bentuk penghargaan kepada karyawan-karyawannya. Tapi biasa jumlahnya terbatas. Jadi tidak ada salahnya mulai menyisihkan sebagian pendapatan anda untuk dana hari tua nantinya. Namun karena jangka waktunya lumayan panjang, kita mesti menggunakan instrumen tabungan yang imbas hasilnya tinggi, agar tabungan kita tersebut tidak digerus inflasi. Lembaga-lembaga keuangan pada umumnya memiliki produk yang dapat membantu kita merancang dana hari tua ini.
  4. Liburan atau Ziarah Rohani. Masih banyak orang yang menganggap ini adalah aktivitas orang-orang berduit saja. Sama seperti penilaian bahwa turis-turis bule yang wira-wiri di tempat-tempat wisata kita adalah orang berada di negara asalnya sana. Padahal liburan atau ziarah rohani bisa dilakukan siapa saja, yang penting bisa dipersiapkan dengan baik sumber dananya. Para wisatawan asing itu sebagian besar adalah orang biasa-biasa saja, hanya karena mereka telah lebih dulu melek keuangan ditambah lagi sedikit keuntungan karena kurs, mereka bisa menyediakan dana untuk jalan-jalan. Jadi pokok persoalannya adalah bagaimana mempersiapkan keperluan itu lewat tabungan. Agar penyisihannya tidak menyita banyak pendapatan kita, berilah target waktu yang lebih panjang.

Secara umum, variabel-variabel yang harus kita perhitungkan untuk merancang strategi menabung adalah target jumlah tabungan dan durasi waktu kita mempersiapkan tabungan tersebut. Misalnya, untuk memenuhi seluruh kebutuhan merayakan lebaran (pakaian baru, transportasi, acara, dan lain-lain) kita membutuhkan dana 6 juta rupiah. Asumsikan kita tidak menggunakan pos dana THR untuk yang keperluan ini. Idul Fitri datangnya sekali setahun, maka kita membutuhkan waktu kurang lebih 12 bulan untuk menabung. Jika keperluan 6 juta dibagi 12 bulan, maka setiap bulan kita mesti menyisihkan Rp 500 ribu per bulan. Sesederhana itu konsepnya. Rumusnya berlaku sama untuk tujuan-tujuan keuangan lain yang dipenuhi lewat tabungan.

Faktor lain yang mesti ikut diperhitungkan adalah inflasi, imbas hasil dari instrumen tabungan kita, besar pendapatan dan pengeluaran. Faktor non teknis lain yang juga sangat berpengaruh untuk membantu niatan menabung adalah komitmen. Seringkali strategi menabung yang sudah kita rancang dengan baik jauh-jauh hari jadi berantakan karena kita kurang komitmen menjalankan strategi tersebut. Cara yang dapat membantu kita adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan serta mengatur prioritas pengeluaran.

Musuh yang harus ditaklukkan, tujuan keuangan telah ditetapkan. Senjata yang akan kita gunakan yaitu strategi keuangannya juga sudah dipersiapkan. Selanjutnya tinggal eksekusi saja perangnya. Good luck! (PG)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline