[caption id="attachment_314250" align="aligncenter" width="619" caption="Ilustrasi/Admin (Kompas.com)"][/caption]
Lupakan sejenak gonjang-ganjing harga Elpiji. Sebuah kabar membanggakan datang dari dua mahasiswa ITB, Vicario Rionaldo dan Fauzan Reza Maulana. Mereka berhasil menjadi jawara kompetisi debat internasional antar Universitas (WUDC) di Chennai India yang berlangsung sejak tanggal 26 Desember 2013 sampai 4 Januari lalu. Keduanya berhasil mengungguli finalis dari Rusia, Polandia dan Jerman dalam kategori EFL (English as Foreign Language). Kemenangan ini sekaligus menorehkan sejarah bagi Indonesia di ajang debat Internasional.
Ucapan selamat pun berdatangan. Presiden SBY secara khusus memberi perhatian kepada mereka lewat akun facebook dan twitternya. “Selamat kepada Fauzan Reza Maulana (@rezaojan) dan Vicario Reinaldo (@vicarioreinaldo) yang telah memenangkan lomba debat EFL (English as a Foreign Language) Worlds Universities Debating Championship di Chennai India. Teruslah berprestasi. *SBY*” Demikian tulis SBY di akun facebooknya. Sementara di twitter SBY berkicau, “Selamat kpd @rezaojan & @vicarioreinaldo yg memenangkan lomba debat EFL Chennai WUDC. Teruslah berprestasi. *SBY*” Ucapan ini menyiratkan motivasi kepada keduanya untuk tidak cepat puas dan terus mengukir prestasi.
[caption id="attachment_314249" align="aligncenter" width="460" caption="Salah satu sesi Debat. Gambar dari: news.detik.com"]
[/caption]
Vicario membalas kicauan SBY dengan kicauan “@SBYudhoyono Terima kasih banyak Pak atas apresiasinya....Mohon dukungannya agar komunitas perdebatan di Indonesia dapat semakin berkembang”. Wah, pasti senang rasanya Presiden berkenan berkicau dengan langsung mention akun twitter kita. Kan jarang-jarang tuh.
Tidak hanya dari Presiden, ucapan selamat pun berdatangan dari warga dunia maya via akun twitter keduanya. Selain memberikan apresiasi, para netizen juga menyatakan kebanggannya. Ada yang mengingatkan agar keduanya tidak jadi tinggi hati karena gemerlap juara ini, seperti yang dikicaukan @IndoDebate, “Even @SBYudhoyono has congratulated @vicarioreinaldo and @rezaojan for their WUDC achievement. Hopefully the champs can handle stardom.” Tidak ketinggalan ada juga yang minta di-folback.
[caption id="attachment_314153" align="alignnone" width="593" caption="Capture kicauan dari netizen yang mengapresiasi prestasi Vicario dan Fauzan. Gambar: Dokumentasi Pribadi"]
[/caption]
Memenangkan kompetisi debat, apalagi skala internasional tentu bukan perkara mudah. Selain mesti punya kefasihan cas cis cus, alias ngomong pakai bahasa Inggris, mereka juga harus mampu mengolah pemikiran dan wawasannya dengan cepat dan tepat untuk mempertahankan argumen di hadapan kompetitor mereka. Apalagi tema debat yang menghantarkan mereka kepada kemenangan, “This House Believes That Multinational Companies Should be Liable for Human Rights Abuses That Occur Anywhere in Their Supply Chain," baru diberitahukan kepada mereka sebelum kontes debat dimulai. Jadi mereka tidak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan senjata dan logistik yang akan digunakan dalam “peperangan”.
Pada awalnya dari keempat finalis, pasangan Vicario dan Fauzan berada pada posisi paling buntut. Namun saat kontes dimulai, keduanya tampil prima dan memukau. Mereka menggunakan strategi oposisi untuk menyerang kompetitornya yang mengambil sisi kebijakan-kebijakan pemerintah menyikapi Multinational Companies (perusahaan multinasional) yang seringkali mengabaikan isu HAM pada sumber outsorcing-nya. Strategi mereka pun terbukti berhasil membuat mereka meraih juara.
Vicario dan Fauzan menampilkan sisi positif dari orang muda. Mereka adalah contoh orang muda pembelajar yang tahu bagaimana memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Menilik akun facebook dan twitter Vicario misalnya, sebagian besar update-an status maupun percakapannya ditulis menggunakan bahasa Inggris. Saya yakin Vicario bukan bermaksud sok-sok-an, tapi memang habit tersebut adalah manifestasi dari passion mengasah kemampuan berbahasa asingnya. Sayang akun facebook Fauzan diberi pengamanan khusus, tidak bisa dilihat oleh publik sehingga saya kesulitan berselancar disitu. Mesti menunggu request saya dikonfirmasi terlebih dahulu.
Mudah-mudahan berita segar ini bisa jadi sumber inspirasi bagi orang muda lainnya untuk terus berkarya. Jangan hanya jadi biang permasalahan yang membuat orang-orang tua geram dan mencap generasi muda ini sebagai generasi tanpa prestasi, hanya tahu bikin sensasi. Sudah begitu sensasinya selalu bikin apriori.
Mau mengukir prestasi di bidang debat, bidang seni, bidang sains atau bidang apapun, jika ditekuni sepenuh hati pasti membuahkan hasil. Tidak mesti langsung wah dan go international. Bisa dimulai dengan membuat bangga orang-orang di sekitar kita.
Akhir kata, saya turut mengucapkan Congratulation kepada duo Vicario dan Fauzan. Terima kasih sudah mengharumkan nama Indonesia di tengah-tengah orang muda dari berbagai negara. Terus mengukir prestasi.
Salam hangat. (PG)
Referensi:
Vicario dan Fauzan Jadi Juara Debat Internasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H