Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Pada Senja Golgota

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1428061174701889244

Ada puisi pada darah yang mengecup bebatuan Golgota
tentang cawan yang hampir berlalu, tentang penghianatan mereka yang tercinta, tentang konspirasi  agama-politik  berbau satire
Sebentar lagi sebuah jibaku yang mempertaruhkan kehormatan seorang guru dan nabi akan diselesaikan.
.
Darah hampir mengering pada tubuh suci, dan darah mengucur kembali.
Bilur-bilur itu pun menghantarkan seruan kematian yang membelah langit kelabu.
.
Lalu pada senja di antara senja yang sudah-sudah,
angin pegunungan berlutut dalam hening
alam pun menorehkan bait-bait elegi di atas angkuhnya kemanusiaan.
Jalan Dolorosa berhasil menyayatkan sejarah hitam yang akan melabur manusia menjadi putih bersih.
.
Pada senja Golgota
anak manusia telah meregang keabadian, memisahkan masa menjadi lampau dan baru
lalu…
di antara kelamnya malam, kita melihat secarik cahaya,
pertanda fajar akan menyingsing.

________________________

Ilustrasi gambar dari: gambarwallpaper.fondecranhd.net




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline