Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Fenomena Likes dan Dislikes Video Prabowo

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14069724141151166451

[caption id="attachment_350637" align="alignnone" width="700" caption="Capture Youtube.com video Prabowo Subianto. Sumber: Dokpri"][/caption]

Video bertajuk “Pesan Video Prabowo Subianto” yang di-upload dari akun Youtube Prabowo pada tanggal 24 Juli lalu, sampai hari ini (2 Agustus 2014 pukul 16.35 WITA) sudah mencapai 817 ribu hits.

Mungkin sebagian besar netizen sudah pernah menyambangi video tersebut. Sepintas lalu kita menangkap upaya Prabowo untuk memotivasi massa pendukungnya agar tetap kondusif menyikapi hasil Pilpres. Namun jika diamati lebih dalam lagi sebenarnya banyak ucapan Prabowo yang bisa memicu konfrontasi. Masyarakat diberi label yang bisa jadi sumber api perpecahan. Padahal sudah saatnya hari-hari ini para elite mengisi otak masyarakat dengan kata-kata bertema Persatuan. Berbahaya jika penonton video tersebut tidak bisa menalar kata demi kata yang dilontarkan secara bijak.

Tapi saya tidak akan membahas lebih jauh esensi video tersebut. Sudah banyak analisis yang dikeluarkan penulis-penulis yang lebih berkompeten. Beberapa Kompasianer pun pernah mengulas secara khusus konten video tersebut.

Saya hanya mau menyoroti salah satu karakteristik dari video yang diupload pada rumah Youtube.com ini, yaitu jumlah jempol (likes) dan jempol ke bawah (dislikes). Tanda jempol menandakan penonton menyukai video tersebut, sebaliknya jempok ke bawah artinya penonton tidak menyukainya. Dua hari setelah video tersebut muncul ke permukaan, Kompasianer Anjo Hadi membuat artikel dengan menyertakan capture halaman Youtube-nya. Saat itu video tersebut baru mendapat 217 ribu hits, dengan 8.481 likes, dan 9.999 dislikes.

Saat ini, jarak likes dan dislikes video tersebut yang kian lebar. Sampai saat ini video tersebut sudah menyabet 18.469 likes dan 21.093 dislikes. Jika angka-angkanya mau dibawa dalam bentuk persentase, likes-nya 46,68% dan dislikes-nya 53,16%. Familiar dengan statistik ini? Yap. Persentasenya mendekati persentase perolehan suara pilpres yang dirilis KPU tanggal 22 Juli lalu.

Saya tidak bermaksud menghubung-hubungkan kedua data ini begitu saja. Tapi fenomena ini sebenarnya bisa jadi salah satu indikator bagaimana sebenarnya respon masyarakat terhadap aksi-aksi yang diperlihatkan Prabowo Cs. Sepertinya manuver politik kubu capres nomor urut satu ini semakin lama semakin mendatangkan antipati masyarakat. Dari beberapa percakapan di dunia maya, terlihat sejumlah warga yang dulu mendukung kini berbalik tidak setuju. Banyak yang menyayangkan dan mencibir video tersebut termasuk komentar demi komentar blunder yang diucapkan beberapa tim sukses Prabowo. Tentu fenomena dunia maya ini tidak bisa serta merta jadi acuan bagaimana sebenarnya sikap masyarakat. Tapi bisa dijadikan salah satu alat refleksi.

Saya secara pribadi menghormati sosok Prabowo Subianto. Selama ini banyak kiprah positif yang telah beliau lakukan untuk kemajuan masyarakat. Namun sangat disayangkan Pilpres ini telah menyeretnya begitu jauh meninggalkan citra yang semula begitu positif di mata masyarakat.

Kini sengketa Pilpres ini sudah memasuki babak baru. Sidang perdana Mahkamah Konstitusi akan dilangsungkan pada tanggal 6 Agustus mendatang. Mari berharap, semua proses penyelesaian carut marut Pilpres ini bisa bejalan dengan lancar. Biarlah keadilan menunjukkan wajahnya dan tabir kebenaran tersingkap selebar-lebarnya. (PG)

Sumber Youtube:

http://www.youtube.com/watch?v=S9pfcbCzprU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline