Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Mahar "Laskar Pelangi" Telah Berpulang

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat dengan bocah bernama Mahar dalam film Laskar Pelangi? Sebagai reminder, Mahar adalah anak yang menyanyi Bunga Seroja dalam film itu. Anak itu kini telah tercatat sebagai salah satu mahasiswa tingkat II di Institus Kesenian Jakarta. Naasnya, pemuda bernama lengkap Verrys Yamarno tersebut telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa lagi dalam kamar kostnya di daerah Senen, Jakarta Pusat, siang tadi.

Kawan sekost-nya yang juga sama-sama berasal dari Belitung, Zulfani, yang pertama kali menemukan jenazah mengatakan beberapa hari ini kondisi fisik almarhum memang sedang tidak sehat. Sudah dua hari pemuda berusia 18 tahun itu mengeluh sakit kepala, tapi enggan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Pagi tadi, Verrys kembali muntah-muntah namun tetap enggan memeriksakan diri ke rumah sakit sehingga ditinggalkan oleh Zulfani agar bisa beristirahat. Pada pukul 14.30 saat Zulfani kembali ke kamar kos, Verrys didapati sudah berada dalam posisi tidur terlentang dan tidak bernyawa lagi. Zulfani pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Senen.

Kapolsek Senen, Kompol Kasmono mengatakan sejauh ini pihaknya tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Verrys, jadi kemungkinan Verrys meninggal karena sakit. Namun untuk kepastian lebih lanjut, jenazah almarhum akan diotopsi di RSCM.

Keluarga Verrys termasuk keluarga yang berada di Bekasi sudah hadir di RSCM, namun sampai saat ini masih enggan diwawancarai oleh media.

Peristiwa naas ini tentu mengejutkan banyak pihak. Penulis bestseller Laskar Pelangi, Andrea Hirata, pun menyempatkan diri untuk melayat ke rumah duka. Tidak ada yang menyangka Verrys yang mestinya masih memiliki jalan panjang untuk meniti tangga demi tangga cita-cita harus berpulang lebih awal. Namun inilah misteri Ilahi. Kita yang masih diberi karunia kehidupan mestinya menjadikan peristiwa ini sebagai satu lagi pelajaran hidup, agar selama masih diberi kesempatan kita harus selalu melakukan kebaikan demi kebaikan. Agar jika saatnya tiba, kita sudah mempersiapkan diri lahir dan batin.

Rest In Peace, Mahar-Verrys Yamarno, semoga amal kebaikanmu diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa. (PG)


Referensi:

kompas.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline