Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Ketok Palu

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah terlalu sering rakyat jelata diletakkan di atas meja judi, jadi taruhan penjudi-penjudi politik berkerah putih.

Namun kali ini nilai taruhannya terlampau mahal, bahkan untuk ditakar dengan pundi-pundi konstitusi yang pernah disembah puja bak dewa.

Bola panas

pasti mengikuti kemana waktu membawanya.

Tapi nasib kami? Tuhan pun kini bingung menjawabnya.

.

Kadang, madu politik memang terasa manis di lidah, tapi jadi racun mematikan begitu lambung menelannya.

Jika beruntung, racun tersebut akan diekstrak menjadi sel-sel apatisme yang larut sendirinya seperti isu yang hilang

dihembus isu lainnya.

.

Sebelum ibu pertiwi kembali berduka, palu yang tengah digenggam harus engkau ayunkan secepatnya.

Usah pikir pantun yang akan dilantukan para penjudi

usah pikir membalas budi

pun harga sebuah citra diri

.

Kali ini rakyat harus diangkat dari meja judi dan diberi tempat setinggi-tingginya di negeri ini.

________________________________

Makassar, 16 Februari 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline