Lihat ke Halaman Asli

Pian Firman Hidayat

Guru di SDN 1 Bojong Timur | Hipnoterapsit | Jasa Web

Tantangan hari 29 Menangguhkan Kebenaran Absolut

Diperbarui: 11 Juli 2021   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa peristiwa aneh bermunculan sejak covid 19 ini. Maksud saya adalah munculnya orang yang berbicara tidak mainstream dengan media. Seperti misalnya covid ini konspirasi lah,  vaksin bisa membunuh,  akhiri wabah dengan politik,  lepas masker,  dan hal lain yang membuat kita ragu kalau covid ini betulan apa tidak. 

Peristiwa tersebut saat datang dari public figure baik sendiri nya tampil atau yang hanya mengangkat isu muncul ke permukaan mempunyai efek yang dahsyat bagi rakyat kebanyakan. Tetangga saya yang tadinya berhati-hati kini malah punya pandangan lain. Begitu mudah sekali percaya pada omongan orang alih-alih membuktikannya. 

Lihat saja yang akhir-akhir ini viral dr. Lois Owien, seorang dokter yang mengaku tidak percaya dengan covid yang mengemukakan beberapa argumen untuk mempengaruhi khalayak. Targetnya seperti tetangga yang sudah saya sebutkan tadi. Tapi apakah benar yang dikatakan dr. Lois di video tersebut?  Soalnya berbagai istilah kedokteran yang tidak kita mengerti dapat membuat sebagian orang yakin. 

Kalau saya sendiri demi menangkal berita seputar covid sendiri adalah menggunakan teori "Penangguhan kebenaran absolut" dari Derida. Bahwa terhadap setiap informasi yang datang,  hendaknya kita menangguhkan kebenaran sampai yakin betul karena sudah dibuktikan sendiri. Descartes juga pernah mengatakan, ragukan segala kebenaran informasi yang datang sampai saat ada bukti yang membuat itu benar. Sikap itu disebut skeptis. 

Jadi,  setiap ada berita dan belum yakin akan kebenarannya saya tidak langsung meng'iya'kan atau men'tidak'kan berita tersebut. Tidak juga share kepada yang lain,  kecuali ada kebenaran yang mendukung pembuktiannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline