Lihat ke Halaman Asli

Pian Firman Hidayat

Guru di SDN 1 Bojong Timur | Hipnoterapsit | Jasa Web

Tantangan Hari 26 Harta Tak Menjamin Bahagia

Diperbarui: 8 Juli 2021   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Harta kepemilikan ditandai dengan berdirinya era baru setelah manusia mengenal produksi dan barter. Awalnya manusia mungkin menghasilkan hanya untuk kebutuhan sendiri. Lambat laun manusia memperoleh cara untuk menukar dengan sesuatu dan jadilah saat ini uang sebagai alat tukar yang sah.

Kepunyaan pribadi kemudian disebut harta. Ada harta diam dan harta bergerak.  Mula nya manusia mengumpulkan harta untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup. Setelah itu manusia terus mengejar keinginan yang tak pernah puas. Takkan  pernah sadar sampai saat manusia menyesal,  barulah mereka sadar. 

Lacan pernah menyebut ini dalam istilah nya 'objek a'. Manusia digerakkan oleh sistem tak sadar dalam rangka memenuhi dirinya dengan objek a dalam suatu objek yang hilang dari dirinya. Dalam proses pemenuhannya,  manusia akan menjadi cemas jika objek a tak terpenuhi. Karena itu,  manusia tak sadar berusaha lari dari kenyataan dan hanya ingin mendapat kenikmatan tanpa bersandar pada kebutuhan. 

Melalui paradima seperti di atas,  Kasus pasangan selebriti yang terjadi sekarang ini dapat dengan mudah kita mengerti. Di alam sadar kita mungkin tidak akan pernah menduga bahwa pasangan ini selain ganteng dan cantik,  juga tajir melintir. Kurang apalagi coba,  hanya dengan jentikkan jari, harta yang melimpah,  dapat dengan mudah membeli barang branded,  berlibur setiap minggu ke bali. 

Akan tetapi,  saat merekkan digerakkan oleh sistem tak sadar, maka mereka mencari sesuatu yang dapat memenuhi diri nya tapi apa yang mereka kira dapag memenuhi malah menjadikan mereka tak pernah puas,  persis seperti meminum air laut sehingga selalu merasakan haus. 

Saudaraku,  jika engkau ingin terbebas dari itu,  kenalilaj dirimu. Kenalilah sistem tak sadar yang engkau miliki,  dan sadarilah,  mana keinginan yang tak kan pernah membuatmu puas,  dan alihkan untuk senantiasa berada dalam kebaikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline