Seharian ini hujan turun terus. Langit pun mendung, matahari tak mau menampakkan sinar nya. Cuaca sekarang benar benar tak mudah ditebak. Kemarin cerah seharian, hari ini gelap... Esok? Siapa tahu...
Jam 10.00 saya coba tengok keluar tapi masih gerimis. Akhirnya saya balik kembali rebahan ke atas kasur. Lama lama rasa bosan datang, dalam hati berkata saya harus berbuat sesuatu yang produktif meskipun ini hari libur.
Saya teringat salah satu petuah yang diberikan Om Jay di salah satu grup Workshop Menulis PGRI. Menulislah setiap hari dan bukti kan keajaiban yang terjadi. Kemudian saya buka laptop, lahirlah tulisan ini.
Kegiatan menulis dulu saya kira susah sekali. Dihadapan lembar putih pikiran saya serasa kosong padahal sudah mengkonsep ini itu untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Atau kadang tulisan sudah selesai tapi masih ada revisi sana sini. Yang akhirnya tulisan enggan diterbitkan. Begitulah saya dulu.
Sekarang? Saya cuek saja pada tulisan saya. Yang penting saya mencoba menulis tiap hari.
Oh ya, seperti cuaca, diri kita memang tak sedikit beda. Ada masa masa hati ini cerah, kadang mendung, hujan badai. Tapi lihat lah, tidak selamanya cerah akan berlangsung, hujan juga tidak tiap hari. Juga tidak seperti alam, bisa memilih sendiri respon atas semua peristiwa yang dialaminya.
Manusia, selalu bisa memilih cerah setiap hari.. Meskipun badai menerpa dan angin berhembus kencang dan ombak mengombang ambingkan suasa na hati..
Hidupkan lah matahari dalam hatimu..
Pian Firman, S.Pd.,C.Ht.
@rdpian
@hipnoterapisubang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H