Lihat ke Halaman Asli

php2d kpmumy

Tim PHP2D UKM KPM UMY

Uji Coba Penggilingan Kembali Dilakukan, Tim PHP2D UKM KPM UMY Mampu Percepat Durasi Produksi

Diperbarui: 17 September 2021   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil uji coba penggilingan daun kelor/dokpri

Yogyakarta - Pelaksanaan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Penelitian Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UKM KPM UMY) telah memasuki minggu kelima uji coba produksi pada Minggu (12/09). 

Kegiatan yang dilakukan meliputi pemanenan tanaman kelor, penanaman kelor dengan metode setek batang menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT), pemasangan grounding untuk menangani arus bocor pada mesin giling, pemasangan panel kontrol suhu beserta dimmer, perbaikan jalur kelistrikan, pemasangan stop kontak untuk suplai listrik, serta penggilingan daun kelor menjadi serbuk. Kegiatan ini dilaksanakan oleh 15 orang anggota tim pelaksana PHP2D UKM KPM UMY.

"Setek batang yang dilakukan dalam kegiatan menggunakan dua jenis ZPT, yaitu ZPT alami (bawang merah) dn ZPT kimia (rootup). Terdapat 102 batang kelor yang disetek," jelas Shafa Afro Haifa, Penanggung Jawab Divisi Pengadaan Bahan Baku. Shafa menambahkan, perlakuan tersebut dilakukan untuk membantu pertambahan akar dan mempercepat pertumbuhan tanaman kelor.

Zat pengatur tumbuh atau ZPT merupakan zat yang berguna untuk merangsang  mempengaruhi pertumbuhan maupun perkembangan dengan cara memacu, menghambat, maupun mengubahnya. 

ZPT pada dasarnya bukanlah unsur hara ataupun nutrisi, namun hanya sekedar zat yang memengaruhi pertumbuhan maupun perkembangan suatu tanaman.  

ZPT dapat diproduksi oleh tumbuhan secara mandiri, namun tidak semua ZPT yang diproduksi mencukupi kebutuhan tumbuhan dan diperlukan adanya pemberian ZPT sesuai dosis yang ditentukan demi terjaganya keseimbangan pertumbuhan tumbuhan tersebut.

Pada proses produksi yang dilaksanakan pada minggu sebelumnya, terdapat kendala yang telah teratasi pada pelaksanaan minggu ini. Kendala tersebut adalah proses penggilingan daun kelor menjadi serbuk dengan waktu penggilingan yang kurang efektif.

"Pada kegiatan penggilingan yang dilakukan pada minggu sebelumnya, dilakukan tujuh kali penggilingan yang menghasilkan tingkat kehalusan yang sama dengan tiga kali penggilingan pada kegiatan minggu ini. Pada minggu ini, uji coba dilakukan selama 10 menit dengan lima kali pengulangan untuk 250 gram kelor kering yang menghasilkan 180 gram serbuk kelor dengan tingkat kehalusan 300 mesh," jelas Gandhi Singgih Wicaksono, selaku Penanggung Jawab Divisi Produksi dan Pengembangan Produk. Gandhi menambahkan bahwa hal yang meningkatkan  kecepatan produksi dan tingkat kehalusan serbuk kelor adalah tingkat kekeringan daun kelor sebelum digiling dan teknik penggilingan.

Oleh : Anisa Fitriani La Kasim Dingkana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline