Lihat ke Halaman Asli

SI_Fortuantus

Mahasiswa

Antalogi Hujan

Diperbarui: 4 November 2024   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.pinterest.com/pin/472878029636244539/

Di bawah langit kelabu, hujan pun turun,
Butir-butir air menari, menyentuh bumi.
Dalam kesunyian, ku berdiri sendiri,
Menangis tanpa suara, tak ada yang mengerti.


Hujan adalah sahabat dalam kesedihan,
Menutupi suara hati yang penuh beban.
Air mata ini bercampur dengan hujan,
Mengalir bebas, tak ada yang menahan.


Setiap tetes adalah cerita yang terpendam,
Kesedihan yang terungkap dalam pelukan malam.
Hujan membisikkan rahasia pada angin,
Menghapus jejak luka, memberi harapan baru.


Saat dunia terbenam dalam basahnya rintik,
Aku menemukan kekuatan dalam kesedihan ini.
Hujan mengajarkan bahwa menangis itu wajar,
Dan di balik awan kelabu, selalu ada pelangi yang menanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline