Bulan April... April.... oh, April!
Sebenarnya, tadi saya menulis paragraf pertama untuk bercerita soal saya dan perpustakaan. Namun tiba-tiba saya pun menemukan ide lain. Bulan April! Bulan di mana saat saya menitikkan air mata, lalu di tahun lain berubah menjadi senyuman.
April 2011, di mana raut wajah saya hampir dipaksa tersenyum. Pedih di dalam hati, lantaran itulah saat di mana saya menanti hari-hari tanpa pekerjaan. Saya takkan menyalahkan siapa-siapa, karena menurut saya itulah takdir terindah. Di mana Tuhan menjawab doa saya untuk dijauhkan dengan orang-orang yang zalim kepada saya. Saya berulang kali mengulang doa agar Tuhan menjauhkan diriku dari orang-orang yang zalim. Siapapun mereka, apakah mereka yang ada di lingkaran pekerjaan, teman dan bahkan cinta. Cinta? hahaha! Palsu banget! Namun saya bersyukur telah dipertemukan dengan orang-orang yang salah.
Dua tahun berselang memang berat bagi saya. Setiap datang bulan April menjadi sebuah kesedihan mengenang bagaimana mengakhiri pekerjaan yang saya cintai. Namun begitu, segalanya menjadi sebuah senyuman yang baru saya sadari hari ini. April 2011 telah diganti dengan April 2014. Jika dulu saya selalu mengkritisi pemerintah, kini saya ingin mengabdi kepada negara. April 2014 itulah awal di mana saya menjadi abdi negara, setelah perjuangan panjang tes yang disebut sebagai lulusan murni.
Di samping kepedihan tak memiliki pekerjaan itulah Tuhan mengirimkan banyak hadiah yang indah. Suami nan ganteng, sabar dan pandai melucu. Lalu Tahun berikutnya adalah janin yang hadir di dalam rahim, tahun berikutnya kehadiran bayi laki-laki yang wajahnya saya banget dan kelakuan suami saya banget. hahaha!
Dengan restu suami, disemangati lelaki kecilku dan doa orangtua, saya mendaftar jadi peserta tes CPNS di pemda Kalbar. Hasilnya? Lulus!
Itulah yang kusebut April tersenyum, yang menjadi awal perjalanan hidup mengabdi pada negara. Di bulan berikutnya kembali Tuhan menitipkan janin di rahim saya. Jadilah perjalanan hidup yang patut disyukuri. Alhamdulillah ya Allah..... Kubersyukur atas segala hadiah terindah dalam hidup saya ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H