Lihat ke Halaman Asli

Philosophy Talks

Let's Think Let's Talk This is Philosophy Talks

Menelusuri Jejak Pariwisata

Diperbarui: 4 Juli 2020   01:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menyoal jejak pariwisata bukan perihal yang rumit dan membingungkan. Pariwisata adalah kegiatan paling menyenangkan bagi setiap individu manusia, terutama mereka yang bertujuan untuk mencari hiburan.

Perlu diketahui bahwa dalam kamus pariwisata, manusia merupakan makhluk yang bergerak sesuai dengan kodratnya. Bergerak, berpindah, dan berjalan serta kegiatan lainnya yang jauh dari istilah 'membosankan'. Oleh karena itulah manusia memiliki nama lain, yaitu wisatawan.

Seiring berkembangnya zaman, kecanggihan teknologi membantu para wisatawan lebih dipermudah untuk mengakses beberapa tempat wisata yang ingin dikunjungi.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.

Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan. 

Mungkin ada yang belum tahu definisi wisata dan pariwisata, sama atau beda sih? Secara definitif, wisata dan pariwisata memiliki perbedaan struktur bahasa; wisata dalam bahasa Inggris disebut travel, sedangkan pariwisata dalam bahasa Inggris tour dan dalam bahasa Sanksekerta terdiri dari dua suku kata - pari dan wisata yang artinya perjalanan yang berulang-ulang.

Dalam "The Ecotourism Society" pariwisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat. Akan tetapi, secara makna dua istilah tersebut memiliki persamaan yaitu perjalanan dengan tujuan untuk kesenangan.

Berbicara pariwisata, ada hal yang jarang diketahui oleh orang-orang di luar circle disiplin keilmuan pariwisata. Ilmu pariwisata dikukuhkan sebagai suatu disiplin ilmu sejak tahun 1995 yang merupakan gabungan dari beberapa ilmu lainnya, seperti ilmu sosial, ekonomi, budaya, dsb. 

Dalam pembahasan pariwisata terdapat dua faktor yang mempengaruhi diadakannya kegiatan pariwisata, yaitu faktor mendorong dan faktor menarik. Faktor mendorong berdasarkan sebab atau keinginan untuk melakukan pariwisata, seperti keinginan berlibur dari kesibukan di kantor, keinginan berkumpul bersama keluarga di suatu tempat yang jauh dari keramaian, dll.

Sedangkan faktor menariknya lebih cenderung dilekatkan kepada objek wisata yang menjadi tempat tujuan para wisatawan - wisata alam, budaya, dan wisata khusus.

Pada dasarnya terdapat beraneka ragam wisata berdasarkan objek wisata yang dijadikan tujuan oleh para wisatawan, khususnya wisata khusus. Yang menariknya, dalam wisata khusus ada Islamic Tourisme yang berawal dari munculnya wisata religi (ziarah) dan wisata halal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline