Siapa yang tidak jenuh dengan rutinitas harian seperti bekerja, mengurus rumah tangga, sekolah, kuliah, dan rutinitas-rutinitas lainnya? Kita perlu liburan yang berkualitas dan bukan hanya menghabiskan sebagian besar waktu di atas kasur sambil scroll media sosial, tetapi juga melatih kembali otak kita yang tegang dengan suasana yang menenangkan dan kegiatan yang merefresh kembali otak.
Kisma Ceramic membuka kelas untuk itu. Kelas yang diadakan pada tanggal 9 Juni, 2024 penuh dikunjungi peserta. Lokasi ada di Janten, Karanganyar, Jawa tengah dna bisa dicari melalui google maps dengan kata kunci Cisma Ceramic.
Kali ini terdapat 7 peserta workshop kelas keramik dan beberapa mahasiswa magang yang memegang acara selama workshop. Pak Tarjo sebagai pengerajin studio pun ikut serta mengajar selama kelas berlangsung. Kelas dimulai dari jam 9 pagi hingga 12 siang. Kegiatan yang berlangsung selama studio, peserta diajarkan berbagai teknik membuat kerajinan keramik. Mulai dari teknik pinch, teknik pilin, teknik slab, teknik cetak, hingga teknik putar.
Mula-mula perserta diajari teknik pinch (tekan) untuk merasakan bagaimana tekstur tanah liat itu sendiri. Teknik ini menggunakan kekuatan tangan dan sentuhan langsung peserta untuk membuat karya dari gumpalan tanah liat tak berbentuk mejadi benda jadi.
Peserta juga diberikan contoh keramik yang telah melalui proses pengeringan, pembakaran pertama, hingga pembakaran kedua. Selama pembelajaran berlangsung, peserta juga dijelaskan tahap-tahap pembuatan keramik.
Di sela-sela peserta membuat kerajinan dari teknik pinch, pengajaran dengan teknik lain seperti teknik cetak dikenalkan, mulai dari teknik cetak cor dengan tanah liat yang telah diolah menjadi lumpur hingga teknik cetak padat menggunakan tanah liat padat (gumpalan). Peserta bergiliran mencoba cetakannya satu per satu.
Masih diselingi materi pembelajaran, peserta pun diperkenalkan dengan teknik putar, teknik paling populer di antara semua teknik pembuatan kerajinan keramik. Terlihat mudak ketika Pak Tarjo mencoba membuat gelas dan mangkuk menggunakan teknik itu, tetapi setelah peserta workshop mencoba teknik putar, mereka kesulitan.
Meski begitu mereka merasa bahagia, terlihat dari betapa antusiasnya mereka mencoba meskipun beberapa di antara mereka pun ada pula yang lebih memilih menyerah karena merasa kesulitan.
Setelah sesi belajar membuat keramik usai, peserta dipersilahkan membawa pulang hasil karya mereka masing-masing. Studio Kisma Ceramic juga menjual beberapa hasil kerajinan di etalase mereka yang dapat dibeli sebagai buah tangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H