Lihat ke Halaman Asli

Ketika Jari-Mu Menunjuk Wajahku

Diperbarui: 22 Juni 2016   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : http://www.keyword-suggestions.com/cG9pbnRpbmcgZmluZ2Vy/

detik-detik berlalu senyap
langitku gelap
dalam lindap
cahaya-Mu berkeredap
di tengah asaku yang melenyap
apakah ini secercah harap?

hari-hariku di antara telunjukku
ke wajahmu kuarahkan telunjukku
ke wajahnya kuarahkan telunjukku
ke wajah kalian kuarahkan telunjukku
ke wajah mereka kuarahkan telunjukku

kamu
dia
kalian
mereka
SESAT!
KEPARAT!
BANGSAT!
aku mengumpat
aku melaknat

akulah yang benar
kalian yang kesasar

akan tetapi
di dalam sunyi
telunjuk jari
yang kudus sekali
mengarah lurus
ke wajahku nan tirus
membongkar semua pupur dan lulur
yang kupoleskan agar terlihat suci dan luhur
tersibaklah kedokku luntur
menampakkan jelaga
keburukanku segala

di dalam sunyi
telunjuk jari
yang kudus sekali
mengarah lurus
ke wajahku nan tirus
aku tersungkur
keangkuhanku lebur hancur

akulah Si SESAT
akulah Si KEPARAT
akulah Si BANGSAT

Dia tidak bersuara
Dia tidak mencela


Dia diam
hanya telunjuk jari-Nya menghunjam
menikam nuraniku dalam-dalam
menyisihkan kemunafikan yang kupendam

detik-detik berlalu senyap
langitku gelap
dalam lindap
cahaya-Mu berkeredap
menyinari keangkuhanku yang melenyap
apakah ini jadi secercah harap
agar aku dapat kembali
menjadi insan nan fitri?

dalam lindap
cahaya-Mu berkeredap
di tengah keakuanku yang melenyap

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline