Lihat ke Halaman Asli

Tuhan Sudah Pindah dari Sorga ke FB, Twitter dan Sejenisnya ...

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada banyak orang yang sekarang berdoa ke Tuhannya melalui dunia maya atau lebih spesifiknya Media Social Network seperti FB, Twitter dan sejenisnya, contoh-contoh doa mereka adalah :

-“Ya Tuhan, terimakasih untuk setiap berkatmu hari ini. Sertai lah kami senantiasa.”

-“Tuhan bantulah hambamu ini menjalani pergumulan ini”

-“Tuhan berkatilah orang tuaku yang jauh disana”

-“Ya gusti dst,…”

-“ya Allah,…”

-Dan masih banyak lagi bentuk doa orang yang berdoa atau berkomunikasi Ke Tuhan melalui FB, Twiter dan media social network lainnya.

Yang menjadi kebingungan saya adalah

-bukankah berhubungan dengan Tuhan itu bisa secara lansung antara seorang dengan Tuhannya, mengapa harus melalui Social Network. Lalu mengapa orang-orang berdoa melalui FB? Apakah FB menjadi jembatan hubungan keTuhan didunia modern ini? Berarti Tuhan semakin jauh dong?heheheheh

-Bukankah hubungan dengan Tuhan itu adalah sesuatu yang bersifat pribadi antara seseorang dengan Tuhannya, bahkan sifatnya bisa saja rahasia dikedua belah pihak. Lalu mengapa saat ini doa-doa kepada Tuhan orang lain harus tau?.

-Saya mencoba bertanya kepada Tuhan apakah dia sudah bekerja sama dengan pendiri media social network seperti Mark Zuckerberg dan lainnya, tetapi belum dijawab karena menurutNya pertanyaan ini konyol: “Kurang kerjaan apa Saya (Tuhan)?”heheheheh just kidding.

Atas kondisi realitas keberTuhanan yang berbeda dari apa yang saya pahami dan jalankan, ada ketakutan saya bahwa orang-orang yang berdoa melaui Media Social Network telah menjadikan Media social Network itu menjadi Tuhannya atau Tuhan sudah berpindah dari Sorga ke Social Network karena doa-doa kesorga sepi,hahahha . Bisa saja, karena mereka (orang-orang) berdoanya jadinya kepada FB, Twiter dn sejenisnnya. Tuhan mereka terlupakan. Mereka lebih merasa nyaman berdoa kepada Hal tersebut daripada secara lansung berdoa keTuhannya. Atau lebih parahnya mereka sebenarnya hanya sedang pamer bukan berdoa kepada Tuhan, hanya sekedar agar di perhatikan. Bahasa sederhanya sedang “caper”.hehehe Itulah pemahaman saya dan beberapa kebingungan, sebelum saya menyimpulkan saya ingin pendapat dari setiap orang terlebih dahulu merefleksikan, memahami, menyimpulkan kebingungan pemahaman saya ini. Salam …

Sumber gambar masih google.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline