Lihat ke Halaman Asli

Sayang atau Tidak

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ya Allah.. apakah untuk bertemu seseorang yang baik dan pantas untuk kita itu kita harus bertemu dengan orang yang salah terlebih dahulu ?? kalau iya, apa alasannya ?? apakah dari kita bertemu dengan orang yang salah itu kita belajar menjadi orang yang kuat dan sabar untuk menghadapi masalah ?? Mengapa demikian ?? untuk bersabar dan kuat dalam menghadapi masalah kan tidak harus seperti itu ??

Tuhan.. rasa sayang untuknya ini tidak pernah bohong.. kesetiaan ini juga tidak pernah berbohong.. Tapi, apakah dia yang pernah menyayangiku benar-benar menyayangiku setulus hatinya ?? Orang yang benar-benar menyayangi dan mencintai orang yang ia sayang itu seharusnya selalu ada di samping orang itu ketika ia bersedih dan ia mau menggandeng tangan orang yang ia sayangi di depan banyak orang tanpa harus di tutupi di depan banyak orang.. Apalagi dalam hal status, ia tidak akan pernah menyembunyikan status itu kepada semua orang.. Tidak terkecuali dan tidak dengan alasan apa pun..

Tuhan.. Jika semua itu berbanding terbalik dengan kenyataan di atas,, apakah ini yang namanya benar-benar cinta ?? apakah ia benar-benar sayang ?? apakah ia benar-benar tidak inginkehilangan kita ?? apakah ia benar-benar menepati semua janji-janjinya ?? apakah ia orang yang terbaik buat kita ?? apakah ... ?? apakah .. ?? dan apakah ... ?? semua itu aku rasa tidak.. Dia bukan orang yang benar sayang dan setia.. Apakah sebaiknya aku harus melupakan dan pergi jauh dari kehidupannya ?? Apakah aku harus berlari ke ujung samudera sehingga tak lagi aku lihat wajah dan senyumnya ?? Apakah aku harus hilang ingatan agar aku tak lagi ingat dengan janji"y ??

Berikan yang terbaik untukku ya Allah.. Pertemukanlah aku dengan orang yang benar" mencintai dan menyayangiku #amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline