Erich Fromm adalah salah satu tokoh psikologi yang mencoba mendialegtikakan teori dari Karl Max dan teori dari Sigmund Freud. Fromm sendiri menyebut teorinyadengan “Humanistik Dialegtik” dan mengatakan bahwa sesungguhnya manusia itu terasingkan/teralienasi yang merujuk pada arti sejatinya manusia itu kesepian. Manusia terasingkan secara terekstensial. Manusia sebagai mahkluk terbelah menjadi dua yakni dimensi binatang yang dipengaruhi oleh dorongan instig yang bersifat untuk memenuhi kebutuhan biologis dan dimensi manusia yang memiliki rasio. Kedua hal tersebut merupakan kondisi eksitensial.
Dengan adanya kontradiksi dari kondisi eksitensial manusia memerlikan beberapa kebutuhan diantaranya adalah keterhubungan yakni untuk mengatasi perasaan kesendirian dan perasaan terisolasi dari alam dan dirinya sendiri lalu kebutuhan keberakaran maksudnya adalah kebutuhan untuk memiliki ikatan-ikatan yang membuatnya merasa nyaman didunia. Transendensi yaitu membutuhkan peningkatan diri yang betujuan mengatasi sifat pasif dengan sifat aktif sehingga dapat terwujud individu yang kreatif karena sudah lebih produktif kemudian ada kebutuhan identifikasi yakni kebutuhan untuk meniru orang lain semirip mungkin namun sebelum individu mengidentifikasi orang lain tetap ada proses rasionalisasi dan terakhir adalah kebutuhan orientasi yaitu menentukan arah hidup dari dirinya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H