Lihat ke Halaman Asli

Phadli Harahap

TERVERIFIKASI

Aktif di Komunitas Literasi Sukabumi "Sabumi Volunteer"

Bingkisan Cinta untuk Lebaran Guru Honorer di Pelosok Sukabumi

Diperbarui: 4 Juni 2019   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Edwar Menyalami Erat Relawan Sabumi yang Memberikan Bingkisan Cinta Guru Honorer. Sumber Foto: sabumiku.com

"Alhamdulillah Kang, saya enggak nyangka dikasih bingkisan begini. Terima kasih kang. Salam buat teman-teman relawan Sabumi semua. Terima kasih kang." 

Pak Edwar berulang kali mengucapkan terima kasih ketika kami mengantarkan bingkisan lebaran. Dia pun menyalami dengan erat tangan satu per satu tim yang mengantar "Bingkisan Cinta" untuk guru honorer yang di pelosok Sukabumi. Pak Edwar adalah salah satu guru honorer di SD NEGERI KUTALUHUR di Kampung Cijangkar, Bantarkalong, Kecamatan Warung Kiara, Kab. Sukabumi Prov. Jawa Barat.

Lokasi sekolah tersebut cukup jauh memakan waktu 4 jam perjalanan dari Kota Sukabumi. Akses ke sekolah yang rumit, insfrastruktur yang kurang memadai, dan fasilitas mengajar yang tak lengkap adalah gambaran tentang kondisi pendidikan di pelosok Sukabumi. Beriring nasib para pengajarnya yang sebagian besar tenaga honorer. 

Mereka sering berpeluh keringat karena harus berjalan kaki yang cukup jauh pula menuju ke sekolah yang bisa memakan waktu hingga 2 jam perjalanan dari rumah mereka. Sebagian guru lainnya menyiasati dengan tinggal di kampung tempat mengajar dan kembali ke rumah di akhir pekan. 

Soal gaji guru honorer bukan rahasia lagi, mereka paling banter mendapat Rp300.000-Rp600.000 per bulan. Itu pun pemberian gajinya dirapel hingga 3 bulan. Coba Anda bayangkan, cukup untuk membeli apa sejumlah gaji tersebut untuk memenuhi kehidupan keluarga sebulan?

Tetapi, meninggalkan anak-anak yang ingin sekolah seringkali dirasa tak tega. Guru honorer terus melangkah dan mengajar di sekolah untuk terus memberi harapan anak-anak pelosok bahwa mereka bisa menempuh pendidikan yang sama seperti orang kota. Meski, fasilitasnya jauh dari dikatakan sangat kurang untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar di sekolah. 

dokpri

Apesnya sudah bergaji rendah, guru honorer tidak menerima tunjangan hari raya (THR). Saat pegawai negeri menerima THR, guru honorer cukup menghela nafas dan mencari uang dari pekerjaan lainnya. Mereka juga ingin merayakan semaraknya lebaran dengan membeli baju baru dan kue untuk keluarga tercinta mereka. 

Gambaran di atas menjadi bahan pikiran dari teman-teman Sabumi Volunteer yang selama ini giat di dunia literasi pelosok Sukabumi. Dukungan pendidikan daerah pelosok tidak cukup hanya membantu siswanya, guru honorer juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, relawan Sabumi membuat progam "Berbagi Rasa Bersama Guru Honorer Sukabumi" dengan memberikan "bingkisan cinta kepada mereka". 

Bingkisan itu diisi sembako, sepatu, kain, baju koko, mukena, dan lain-lain. Untuk mengumpulkan donasi tersebut. Relawan Sabumi harus mengontak beragam pihak, dari komunitas dan individu. Komunitas Sahabat Hujan dan Sama-Sama Indonesia selama ini menjadi mitra sejajar dalam kegiatan sosial menitipkan bingkisan untuk guru honorer Sukabumi. Sedangkan, donatur perorangan berasal dari Bu Vika Lestari yang dikenal sebagai ambassador produk kecantikan di Sukabumi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline