Lihat ke Halaman Asli

Putu Bhagivan

Mahasiswa Universitas Airlangga

Dampak Pembatalan Pelaksanaan Piala Dunia oleh FIFA di Indonesia

Diperbarui: 26 Mei 2023   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.appi-online.com/

Latar belakang FIFA ( Federation Internationale de Football Association) memutuskan untuk membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 disebabkan karena situasi di Indonesia yang tidak kondusif. Dari pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Tohir, FIFA telah menyatakan dengan resmi untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023.

Yang menjadi alasan tidak terlaksananya FIFA U-20 World Cup 2023 di Indonesia, karena adanya sejumlah penolakan keikutsertaan tim nasional (timnas) Israel. Penolakan ini datang dari Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo tak mau timnas Israel bermain di Indonesia, khususnya di wilayah mereka. Padahal, Bali (Stadion Kapten I Wayan Dipta) dan Jawa Tengah (Stadion Manahan) sudah dipersiapkan untuk menjadi tempat penyelenggaraan laga Piala Dunia U-20 2023.

Banyak sekali dampak yang di dapat Indonesia dari pembatalan Piala Dunia U-20 2023 ini, yaitu

Habis Triliunan untuk Persiapan 

Dalam mempersiapkan Piala Dunia U-20 2023 , pemerintah daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, Solo, Surabaya dan Palembang sudah melontarkan dana sebesar 400 miliar. Ada pula Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) yang ditugaskan untuk merenovasi dua stadion utama dan 15 lapangan latihan, mengeluarkan dana sebesar 314,82 miliar. Lalu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengalokasikan dana sebesar 500 miliar demi persiapan ini. Dengan demikian, total kerugian dari gagalnya pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 kurang lebih mencapai 1,4 triliun.

Potensi Menurunnya Bisnis Pariwisata

Pelaksanaan Piala Dunia pastinya akan mendatangkan banyak kunjungan wisatawan dari mancanegara. Kunjungan wisatawan ini akan melonjak karena banyaknya jumlah tim yang bermain, oficial, staf tim nasional peserta, hingga pendukung. Peserta Piala Dunia U-20 tercatat sebanyak 24 tim nasional (timnas). Dengan jumlah yang tim cukup besar maka kunjungan wisatawan pun dipastikan akan besar pula. Namun, karena adanya pembatalan ini tentunya hal itu tidak akan terwujud. 

Timnas Indonesia U-20 Terancam Sanksi FIFA

Dua generasi tim nasional (timnas) Indonesia U-20 dipastikan gagal bermain di Piala Dunia U-20 melalui status tuan rumah. Pertama generasi Bagus Kahfi dan kawan-kawan yang disiapkan untuk tampil di Piala Dunia U-20 2021 yang batal karena pandemi. Yang kedua yaitu generasi Muhammad Ferarri dan kawan-kawan yang disiapkan untuk tampil di edisi 2023. Kedua tim ini sama-sama ditangani pelatih Shin Tae Yong. Piala Dunia U-20 2023 seharusnya menjadi kali kedua Indonesia tampil di salah satu turnamen bergengsi FIFA itu setelah terjadi di Jepang pada tahun 1979. Tidak hanya hancurnya mimpi para pemain Garuda Muda dan kehilangan status sebagai tuan rumah, Indonesia juga terancam mendapat sanksi FIFA akibat Piala Dunia U-20 2023. Dalam pernyataan resminya, FIFA mengatakan bahwa sanksi untuk Indonesia akan dibahas lebih lanjut. "Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin dengan tanggal turnamen saat ini yang tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," bunyi pernyataan resmi FIFA.

Respon masyarakat mendengar kejadian ini juga memprihatinkan. Kemarahan masyarakat yang kontra atas kehadiran tim nasional (timnas) Israel sangat tinggi dan tertuju terhadap tokoh besar, Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster. Sindiran dari salah satu pemain tim nasional (timnas) Indonesia U-20 juga datang, "Makasih banyak pak, oh iya pak kami tahu pak nasib bapak sudah terjamin, masa depan bapak juga sudah bagus sedangkan kami pak? Kami baru mau merintis karir". Instagram kedua tokoh besar tak lepas dari serbuan komentar kegeraman dan makian masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline