Lihat ke Halaman Asli

PFS KEL 8

Mahasiswa

Praktik Farmasi Sosial: Aksi Nyata Bersama Warga RW 07 Kelurahan Duri Utara Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Diperbarui: 28 Agustus 2024   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Pembukaan Kegiatan Praktik Farmasi Sosial

Jakarta, 28 Agustus 2024

Pada tanggal 5 Agustus hingga 23 Agustus 2024, Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Esa Unggul Jakarta yang diwakili oleh kelompok 8 sukses melaksanakan kegiatan Praktik Farmasi Sosial di wilayah RW 07, Kelurahan Duri Utara, Kota Jakarta Barat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan dan penggunaan obat yang benar. Selama tiga minggu ini, Kami menjalankan 9 program kegiatan diantaranya program kegiatan utama yaitu Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),  Dapatkan Gunakan Simpan Buang (DAGUSIBU), Penyuluhan Penyakit Degeneratif dan program kerja tambahan yaitu Pemberantasan jentik dengan tim Jumantik RW 07, Bank sampah, Cek kesehatan Bayi dan Anak, Cek kesehatan lanjut usia, dan Jalan sehat 17 Agustus.

Salah satu program kegiatan utama yang dijalankan adalah penyuluhan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Dalam hal ini bertujuan untuk  berfokus pada kemandirian masyarakat dalam menangani masalah kesehatan ringan dalam sehari - hari dengan menggunakan tanaman obat yang mudah ditemukan dan dibudidayakan. Dalam penyuluhan ini mahasiswa/i kelompok 8 PFS Universitas Esa Unggul memaparkan materi mengenai berbagai jenis tanaman obat, seperti jahe, kunyit, dan kencur. Kegiatan ini dihadiri oleh 32 warga setempat antusiasme untuk belajar lebih dalam mengenai cara pemanfaatan tanaman obat dilingkungan rumah. Dalam evaluasi kegiatan ini diberikan kuisioner untuk mengukur tingkat pemahaman peserta.

Gambar 2. Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga RW 07

Selain TOGA, mahasiswa juga mengadakan kegiatan penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) berupa cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang baik dan benar. Gaya hidup bersih dan sehat sebaiknya ditanamkan sejak dini sehingga mereka tumbuh dengan kebiasaan yang menunjukkan hidup bersih dan sehat, upaya untuk menjaga kesehatan melalui kebiasaan-kebiasaan yang sederhana namun sangat efektif. Tujuan diadakannya penyuluhan PHBS pada anak-anak untuk mengembangkan kebiasaan hidup bersih dan sehat melalui edukasi PHBS seperti menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar. Lokasi kegiatan diadakan di SDN Duri Utara 01 Pagi dengan target sasaran kelas 1 dan 2. Adapun metode yang digunakan yaitu sosialisasi, tindakan/demonstrasi, dan evaluasi.

Gambar 3. Penyuluhan PHBS di SDN Duri Utara 01 Pagi

Program DAGUSIBU (Dapatkan Gunakan Simpan dan Buang) juga menjadi masalah utama. Banyak warga belum sepenuhnya menyadari pentingnya mendapatkan obat dari sumber terpercaya seperti apotek resmi dan puskesmas, serta sering kali tidak mengikuti petunjuk dokter dalam penggunaan obat. Penyuluhan dilaksanakan di halaman rumah pak RW 07 dengan target sasaran masyarakat RW 07 dan dihadiri kurang lebih 40 peserta mayoritas ibu rumah tangga. Masyarakat sangat antusias dengan penyuluhan DAGUSIBU ini dan disampaikan oleh ibu apt. Melisa Resmiati, S.Si, M.Farm sebagai Dosen Pembimbing Lapangan 2 (DPL 2). Sebagai sarana evaluasi peserta diberikan pretest di awal acara untuk mengetahui pemahaman tentang DAGUSIBU, setelah penyuluhan peserta diberikan post test untuk mengetahui keberhasilannya penyuluhan DAGUSIBU kepada masyarakat RW 07.

Gambar 4. Penyuluhan DAGUSIBU RW 07

Dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang penyakit degeneratif, mahasiswa/i mengadakan penyuluhan Degeneratif bertempat di halaman rumah pak RW 07 dengan target sasaran masyarakat RW 07 dan dihadiri 37 peserta. Tujuan penyuluhan untuk meningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan penanganan penyakit degeneratif. Masyarakat sangat antusias dengan penyuluhan degeneratif dan disampaikan oleh ibu Tyas Putri Utami, S.Pd, M.Biomed sebagai Dosen Pembimbing Lapangan 1 (DPL1). Sebagai saranan evaluasi dalam kegiatan ini meliputi pre test dan post test untuk mengukur perubahan pengetahuan peserta.

Gambar 5 Penyuluhan Penyakit Degeneratif RW 07

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline