Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Kreatif Thinking pada Proses Pengajaran

Diperbarui: 11 Juni 2022   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kreatif thinking dapat diterapkan ke dalam proses belajar mengajar, sehingga proses tersebut dapat lebih menarik karena siswa akan terbantu dengan perspektif baru dan tertantang untuk ikut berfikir secara kreatif. Hal ini disampaikan oleh Rintulebda A. Kaloka dan tim, dalam acara pengabdian kepada masyarakat prodi D3 Humas Undip Kampus Batang, beberapa waktu lalu.

"Berfikir kreatif bukanlah berfikir tentang benar atau salah, sehingga siswa tidak ada ketakutan untuk mengeluarkan gagasannya. Berfikir kreatif adalah kebebasan untuk memberikan sebanyak-banyaknya ide/gagasan terhadap suatu topik/permasalahan. Baru kemudian dari berbagai alternatif tersebut dapat dipilih mana yang paling cocok"

"Sering kali kita mendapati bahwa sejak awal mengungkapkan ide, siswa selalu takut salah. konsep ini harus dirubah karena ketakutan untuk menjawab ini akan menumpulkan daya imajinasi dan kreatifitas siswa" ujarnya.

"Guru dapat menerapkan metode SCAMPER dalam pengajarannya yaitu Subtitute,Combine,Adapt, Magnify, Put to Other Use, Eliminate dan Rearrange. penggunaan metode ini dapat digunakan dalam hal diluar materi ataupun didalam materi pembelajaran. misal penggunaan Subtitute pada ruang kelas dapat diganti dengan luar ruangan atau berhubungan dengan materi apabila sedang membahas cerita daerah misalkan malingkundang bukanlah anak yang durhaka, bagaimana cerita kelanjutannya? hal ini dapat direspon oleh siswa dengan imajinasi mereka" imbuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline