Lihat ke Halaman Asli

Alex Palit

Jurnalis

Jodhi Yudono Luncurkan Novel "Paijo dan Paijah: The Paijo Family"

Diperbarui: 23 Oktober 2017   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jodhi Yudono (Foto dok. fb Jodhi Yudono)

Saya mengenal sosok Jodhi Yudono, kala itu kita sama-sama berprofesi sebagai jurnalis, waktu itu ia jadi wartawan di Tabloid Citra dan Majalah Jakarta-Jakarta dan saya di Persda Kompas -- Gramedia, yang kantor redaksinya di Palmerah Barat -- Jakarta. Kita sering bertemu dalam liputan bareng event musik dan hiburan.

Cukup lama saya tak bersua dengannya. Maklumlah dia sekarang super sibuk rangkap jabatan selain sebagai wartawan Kompas.com juga menjadi ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) yang harus sering keliling daerah untuk mensosialisasi IWO-nya. Belum lagi sebagai seniman musik, Jodhi pun sering mendapat undangan nyanyi di sana-sini.

Secara tak sengaja, saya bertemu Jodhi di Bentara Budaya -- Jakarta (BBJ). Kita pun ngobrol banyak hal, seperti kesibukannya sebagai wartawan Kompas.com, ketua IWO, juga sebagai seniman musik. Termasuk menyorot perkembangan media online.

Saya pun harus angkat jempol. Di tengah kesibukannya yang super sibuk, pria yang pernah menjalani kehidupan sebagai pengamen ini masih sempat membagi waktu menulis sebuah novel "Paijo dan Paijah: The Paijo Family" terbitan Kaki Langit Kencana dirilis Agustus lalu.

Kiprah dunia tulis menulis pria kelahiran Cilacap -- Jawa Tengah, 16 Mei 1963, digeluti sejak duduk di bangku SMP, seperti bikin puisi, juga surat cinta atas teman-teman sekelas. Ia juga menulis buku "Mbah Surip We Love You Full". Kini Jodhi juga sibuk promosikan novelnya "Paijo dan Paijah, The Paijo Family".

Novel ini mengisahkan tentang keluarga urban yang datang dari Surabaya dan mencari penghidupan yang lebih baik di Jakarta. Pergumulan pantang menyerah dari sebuah keluarga kecil; bapak, ibu, dan anak semata wayang mereka.

Kisahnya sendiri bermula dari cinta terlarang, Paijo dan Paijah membangun keluarga yang samawa, hinggga lahirlah Markonah anak mereka. Anak beranak itu menjalani kehidupan di Jakarta yang keras, penuh teror, tapi kadang mengasyikan. Paijo yang diberi karunia talenta seni, membuatnya dikelilingi oleh beragam godaan. Wajahnya yang tampan, kerap membuatnya kesulitan untuk menghindar dari persoalan asmara. 

Bagaimana ending-nya silahkan dapatkan novelnya di toko buku kesayangan Anda!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline