Lihat ke Halaman Asli

Cokie Sutrisno

Pewarta blogging

Kapolres Banyumas Tegaskan Berita Penculikan Anak Hoaks

Diperbarui: 19 Oktober 2018   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber/foto:Parsito

Banyumas - Menanggapi informasi penculikan anak yang terjadi di berbagai tempat di Banyumas, melaui media sosial dan pesan melalui whatsapp (WA), dalam satu minggu terakhir Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan berita yang tersebar tersebut, merupakan berita bohong atau hoax. Menurutnya bersama penelurusan bersama dengan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Jenderal Soedirman ( Unsoed) Purwokerto tidak terbukti.

Dari penulusuran petugas Polres Banyumas, berita penculikan terhadap anak ini disebarkan awalnya dalam satu hari, yakni  pada Sabtu 13 Oktober 2018. Pada pukul 06.30 beredar kabar penculikan anak kelas III SD Panembangan Cilongok, kemudian pukul 11. 30 beredar kabar penculikan anak kelas V di Karangnananas Kecamatan Sokaraja, dan pada hari yang sama pada pukul 15.00 WIB. Beredar kabar pula penculikan dua anak di Kutawinangun Kecamatan Jatilawang.

"Kami mendatangi lokasi dan melakukan wawancara dengan anak- anak yang disebutkan mengalami tindakan percobaan penculikaan. Namun ternyata semuanya tidak benar, kasus di Cilongok yang benar ada orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Kemudian pada saat akan roboh motornya, pengemudi motor memegang anak yang kebetulan melintas," jelas dihadapan wartawan Kamis (18/10) di Mapolres Banyumas.

Di Jatilawang dua anak yang dikabarkan diculik, kenyataan dua anak ini tidur di kandang ayam karena takut dimarahi pulang ke sorean oleh orang taunya. Terakhir di Karangnanas, anak yang mengaku diculik hasil penyelidikan adalah bohong.

"Hal ini berdasarkan keterangan saksi- saksi dan bukti- bukti yang ada. Dimungkinkan anak ini kurang kasih sayang, karena jauh dari kedua orang tuanya dan hidup bersama saudara- saudaranya," tambahnya

Terkait dengan isu yang beredar ini, Kapolres berharap kepada masyarakat Banyumas. Bijaksana menyikapi informasi yang beredar di hanphone dan media sosial. Karena terkait tiga TKP ini, ada dua orang yang menjadi korban persekusi. Karena mereka melintas di suatu daerah diangap mencurigakan, akhirnya ditangkap oleh warga

Ditambahkan oleh Bambang, saat ini Polisi sedang mendalami kemungkinan kesengajaan berita bohong ini dibuat. Karena berlangsung dalam satu hari, namun untuk pembuat berita dan penyebar berita bohong ini Polisi belum melakukan tindakan.(*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline