Lihat ke Halaman Asli

Cokie Sutrisno

Pewarta blogging

Sedekah Laut Cilacap di Tengah Penolakan Sekelompok Masyarakat

Diperbarui: 13 Oktober 2018   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Bupati Tato :" Cilacap itu Kota Kondusif dan selalu hormati budaya, sedekah laut sebagai bentuk rasa syukur melalui budaya adat".

Cilacap - Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap bersama DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap menggelar Prosesi Adat Sedekah Laut, Jumat (12/10/2018).

Pada prosesi kali ini, tokoh Adipati Tjakrawerdaya III yang mengawali tradisi Sedekah Laut diperankan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Cilacap Wijonardi. Sedangkan tokoh Tumenggung Duto Pangarso diperankan Tukiran, guru salah satu SD di Kabupaten Cilacap.

Dokumentasi pribadi

Pergelaran ini diikuti nelayan seluruh Cilacap dan disaksikan ribuan masyarakat di sepanjang jalur yang dilewati arak-arakan jolen, yakni Pendopo Kabupaten Cilacap, Jalan A Yani, Letjen Sutoyo, menempuh jarak sekitar 3 km, untuk kemudian dilarung di Pantai Teluk Penyu, Cilacap.

BACA JUGA : Muncul Spanduk Penolakan

Ada 10 jolen yang akan dilarung, yaitu 1 jolen tunggul dari Pemkab Cilacap, 1 jolen dari HNSI Cilacap, dan 8 jolen masing-masing dari rukun nelayan Cilacap, yaitu Sentolokawat, Tegalkamulyan, PPSC, Pandanarang, Bengawan Donan, Sidakaya, dan Lengkong.

Dokumentasi pribadi

Rangkaian acara Sedekah Laut diawali dari prosesi penyerahan jolen tunggul kepada sesepuh nelayan.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Cilacap Murniyah menjelaskan, Sedekah Laut di Cilacap merupakan salah satu agenda yang terdaftar dalam Calendar of Event Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Dan pelaksanaannya rutin setiap tahun pada hari Jumat Kliwon di bulan Sura, sesuai perhitungan kalender Jawa.

"Sedekah Laut sebenarnya event budaya seremonial. Ibarat kita melihat sesuatu di zaman dulu yang diadakan saat ini. Sehingga kami berharap hal ini murni dilihat dari aspek budaya, jangan dicampuradukkan dengan agama," kata Murniyah.

Dokumentasi pribadi

Terkait pelaksanaannya, Murniyah menandaskan cukup meriah meski sehari sebelum pelaksanaan muncul spanduk/banner dari sekelompok masyarakat yang isinya menolak adanya Sedekah Laut.

Juga dia mengatakan bahwa event ini mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline