Lihat ke Halaman Asli

pewarta

wartawan

Dampak Positif Investasi Pertambangan, Mampu Turunkan Tingkat Kemiskinan di Konkep

Diperbarui: 30 Agustus 2024   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu UMKM binaan PT GKP di Wawonii

Wawonii - Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2024 menunjukkan, bahwa tingkat kemiskinan di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) turun signifikan, khususnya dalam dua tahun terakhir.

Sektor pertambangan pun menjadi salah satu sektor yang berkontribusi dalam penurunan tersebut.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kab. Konkep, Safiuddin Alibas, jika merujuk pada Laporan BPS Tahun 2024 tersebut, tercatat persentase tingkat penduduk miskin di Kab. Konkep terus menurun.

Tren ini dimulai dari tahun 2021 dengan 17,81 persen, lalu turun ke 16,15 persen di tahun 2022, hingga turun ke 15,90 persen pada tahun 2023.

Penurunan sebesar 0,55 persen poin dalam dua tahun terakhir ini, sekaligus menempatkan Kab. Konkep sebagai wilayah dengan penurunan tingkat kemiskinan terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Bahkan, jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan di Provinsi Sulawesi Tenggara sendiri, yang secara umum justru mengalami tren kenaikan.

Terjadinya penurunan tingkat kemiskinan di Kab. Konkep ini, mengindikasikan adanya perbaikan taraf hidup (kemampuan daya beli dan konsumsi) masyarakat di Kab. Konkep dampak dari pembangunan dan investasi.

Pertambangan: Salah Satu Kontributor Terbesar PDRB Konawe Kepulauan
Safiuddin Alibas menjelaskan, bahwa Kab. Konkep saat ini ditopang oleh tiga sektor industri utama, yakni pada sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib; serta yang ketiga adalah sektor Pertambangan dan Penggalian.

Tercatat di Laporan BPS 2024, setidaknya selama dua tahun terakhir, sektor pertambangan berhasil berkontribusi terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Konkep sebesar Rp 185,21 Milliar pada tahun 2022 dan Rp 192,60 Milliar pada tahun 2023.

"Saat ini, memang ketergantungan Kab. Konkep masih pada sektor pertanian. Setelah itu, disusul pembelanjaan pemerintah, dan lalu disusul sektor pertambangan. Ini tiga kekuatan utama penopang perekonomian Kab. Konkep," terangnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline