Lihat ke Halaman Asli

Pettarani SH

Profesi wiraswasta

Kematian Ayu Dianggap Tidak Wajar, Ini Respon Para Oknum Polsek Tebang (Bagian ke-3 Habis)

Diperbarui: 14 November 2022   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Coba Fikir


Sebenarnya apa saja yang menjadi dasar pertimbangan Pak Bakri  sampai meyakini pada anggapannya sebagai sebuah kebenaran bahwa anada Ayu tidak mati bunuh diri melainkan dibunuh?, tanya saya kepada ayahanda almarhumah Ayu ini. 

"Coba fikir, apa Ayu tega bunuh diri sementara ia memiliki anak bayi yang usianya  masih seumur jagung saat itu dan masih banyak membutuhkan perhatian dan kasih sayang bundanya.Tak mungkin toh?", kata Bakri dengan nada bertanya.

"Benar juga sih",kata saya dalam hati.

Pasalnya, kasih sayang ibu sepanjang masa, apapun risikonya, ibu pasti melindungi anaknya dari bahaya.Seberat papun tantangan kehidupan saat ini dan ke depan, seorang ibu tak goyah oleh semua beban itu untuk meninggalkan anak dalam keadaan miris.

Maka dari itu tak ada alasan yang  masuk akal bagi Ayu untuk memutuskan mengakhiri hidupnya atas kehendaknya sendiri, kecuali ia dibunuh dengan sengaja atau secara tak sengaja.Di sini dugaan Bakri menjadi logis.

Selain itu, Bakri tidak melihat,apalagi memegang hard copy dokumen hasil autopsi dari dokter ahli forensik terhadap mayat Ayu.

Yang ia pegang  hanya berupa surat pengakuan buatan suami ayu Rambolangi Tato yang menyatakan Ayu meninggal dunia dengan cara meminum racun Supremo, kemudian  dikuatkan dengan tandatangan beberapa nama saksi.

Di samping itu, Bakri juga memegang dokumen berupa surat keterangan kematian Ayu yang ditandatangani oleh Kepala Desa Masuppu,Kecaman Tebang, Kabupaten Mamasa, Sulbar yang dibuat  pada tgl.20/11/2020.

Bagi Bakri semua dokumen yang diberikan oleh oknum polisi  ke tangannya itu  tidak bisa mengalahkan hasil autopsi dari dokter ahli forensik.

Jangan lupa,  banyak terjadi saksi  dan pelaku  berbohong. Hal ini berbanding terbalik dengan fakta yang diungkap dari usaha  autopsi dokter ahli yang selalu berkata jujur, seperti sidik jari atau DNA yang tak bisa berbohong.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline