"masih adakah hidup dan kehidupan?"
Hidup sungguh-sungguh hidup atau sekedar hidup?
Sebab, manusia saling berlomba berebut makan, minum dan kekuasaan
Semua mau menjadi tuan yang dilayani!
Masih adakah manusia berhati hamba?
Sebab, orang-orang yang dekat dengan-Nya pun berjuang menjadi tuan
"Kami belajar bahwa Engkau adalah Hamba Sejati, tetapi pada kami tak ada hati hamba!"
Gemerlap dunia telah melenyapkan hati hamba
Pada lorong kumuh, di bantaran sampah di tempat pengungsian, sejuta insan mencari hamba
Adakah para pelayan berhati hamba di sini?
Sebab, pintu-pintu pagar dan rumah terkunci rapat
Bahkan rumah-rumah Tuhan pun tertutup!
Di sini, manusia beramai-ramai mengejar status sosial
Tetapi, lupa untuk apa status sosial itu setelah diperolehnya!
Bukankah jabatan dan kekuasaan bermuara pada "menjadi hamba?"
Hamba yang melayani bukan tuan besar yang menuntut dilayani!
Musim dan hari berganti, tetapi hidup berlanjut tak tergantikan oleh apa pun
Menanti datangnya para hamba yang siap melayani tanpa pamrih
Dan, langit berbisik menembus awan gelap pada senja,
"Tak perlu menunggu, jadilah hamba!"
Hamba yang siap mendengarkan dengan hati terbuka
Hamba yang siap melayani dengan hati tulus ikhlas
Hamba yang siap mengulurkan tangan memeluk yang paling rapuh
Hamba yang siap mencuci kaki tanpa memandang suku, agama dan ras
Abepura, 30 Juni 2023; 09.00 WIT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H