Lihat ke Halaman Asli

PETRUS PIT SUPARDI

TERVERIFIKASI

Menulis untuk Perubahan

Rahim yang Terluka

Diperbarui: 22 April 2023   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Getaran nada tak berdaya memecah kebisuan subuh
Bergema bagaikan lolongan anjing berjumpa makhluk halus
Mimpi indah di jalan mulus seketika terhenti
Berlari menuju sumber suara yang samar

Perempuan setengah baya
Pada rahimnya terlelap jabang bayi
Bersimbah darah pada lantai semen
Bersebelahan dengan lelaki beringas berotot kekar

Rahim ikut terluka pada subuh yang sunyi
Jabang bayi sudah meratap sebelum tiba di gerbang bumi
Merasakan sakit tak terperikan bersama sang Mama
Tangis tak terdengar oleh ulah lelaki berotot kekar

Rahim yang terluka tak mudah sembuh
Tapi, tak menyurutkan kasih merawat hidup
Bangkit membersihkan diri sebelum fajar menyingsing
Menyeka air mata demi merawat hidup

Rahim yang terluka tetap tangguh
Selalu bangkit meskipun jatuh berulang kali
Setia di setiap persimpangan jalan
Demi merawat hidup di muka bumi

Rahim tak semestinya luka
Sebab, segala hidup bermula di sana
Tetapi, lupa diri menyayat rahim
Padahal, sekekar apa pun otot lelaki pernah tidur di rahim Mama

Rahim tempat bermulanya segala hidup
Satu napas dengan Mama
Satu piring makan dengan Mama
Tak semestinya terluka oleh siapa pun dan apa pun

Abepura, 22 April 2023; 11.33 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline