Lihat ke Halaman Asli

PETRUS PIT SUPARDI

TERVERIFIKASI

Menulis untuk Perubahan

Terempas

Diperbarui: 14 November 2020   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendayung perahu ke menuju dusun. Dokpri.

Pada sungai-sungai melintas perahu panjang
Ksatria berdiri mendayung menuju muara
Ikan memenuhi perahu panjang
Pada hulu berdiri menokok sagu
Kayu bakar tak luput pula
Seketika sagu dan kayu bakar mengisi ruang kosong perahu

Ksatria melintasi sungai
Bertemankan rimba melewati malam gelap
Berjaga pada senja hingga fajar
Menghilang bersama perahu penuh makanan


Kini, ksatria terkapar tak berdaya
Tawarkan dunia kian menggoda
Menembus ruang sakral
Menghancurkan  tembok klausura

Minuman keras menjemput dan mengantar pada maut
Seks bebas berbuah HIV-AIDS
Rokok melahirkan TBC
Kapur pinang berbuah kanker mulut

Judi togel mengabaikan perut keroncong
Sagu berganti beras dan supermi
Ikan segar berganti ikan kaleng
Pisang rebus berganti pisang goreng

Terlena sok generasi milenial
Menaggalkan budaya
Menggandeng teknologi
Melangkah menuju kiamat

Hidup tapi mati
Mati rasa di atas tawa zaman
Menyaksikan kebodohan terpelihara
Tanpa sadar maut mendekat
Siap menerkam jiwa

Adakah waktu untuk sadar?
Adakah waktu untuk berbenah diri?
Adakah kesempatan bertobat?
Adakah jalan baru ke rumah budaya tempat asalnya?

Di sini, di tanah Papua,
Sang waktu menunggu kembalinya anak-anak yang hilang
tertelan pusaran arus zaman,
kembali ke rumah budaya,
sebelumnya waktunya habis
Sebab, murka akan menghanguskan raga dan jiwa yang tak sudi kembali!

Agats, Sabtu, 25 Juli 2020; 13.11 WIT




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline