Lihat ke Halaman Asli

PETRUS PIT SUPARDI

TERVERIFIKASI

Menulis untuk Perubahan

Pater Dr. Neles Kebadabi Tebay, Pr Martir Perdamaian Papua

Diperbarui: 22 Mei 2019   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pater Dr. Neles Kebadabi Tebay, Pr sedang berbicara pada saat launching buku Dialog Jakarta-Papua di STFT Fajar Timur, 11 Maret 2009. Dokpri.

"Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya." (Yohanes 10:11).

 

Itulah pribadi Pater Dr. Neles Kebadabi Tebay, Pr. Ia sosok sederhana, rendah hati, terbuka dan murah senyum. Ia menjadi gembala yang baik bagi segenap rakyat Papua.

Pater Neles merupakan imam Katolik ideal bagi orang Papua. Ia mengenal orang Papua dengan baik. Sebagai putra Papua, ia sungguh-sungguh masuk ke dalam pergumulan hidup orang Papua, kaumnya yang sedang tertindas di atas negerinya yang kaya raya.

Ia masuk "ke dalam kandang" bangsanya yang mengalami diskriminasi, intimidasi dan kekerasan. Ia hadir di sana dan bergumul bersama kawanan dombanya. 

Di tengah pergumulan itulah, ia menemukan jalan menuju pembebebasan Papua dari berbagai konflik yang melilit hidup orang Papua yaitu jalan dialog. Ia yakin bahwa melalui dialog kawanan dombanya, bangsa Papua bisa mencapai padang rumput hijau dan tanah terjanji yang berlimpah susu dan madu.

Pater Neles mempersembahkan seluruh diri dan hidupnya untuk memperjuangkan dialog Jakarta-Papua. Melalui berbagai karya tulisnya, baik buku, artikel di media cetak maupun on line, ia menulis dan berbicara tentang penyelesaian konflik Papua melalui jalan damai.  

Ia yakin bahwa dialog merupakan jalan menuju penyelesaian konflik Papua. Karena itu, ia tidak pernah berhenti berbicara tentang dialog demi perdamaian Papua.

Keyakinannya akan dialog Jakarta-Papua sebagai jalan menuju penyelesain konflik Papua secara bermartabat membuat dirinya tidak gentar melewati berbagai badai dan gelombang yang datang silih berganti. 

Keyakinannya itu pula yang mengantar ia mempersembahkan diri dan seluruh hidupnya bagi domba-dombanya, bangsa Papua menuju pembebasan, terlepas dari belenggu penindasan dan konflik berkepanjangan yang telah menelan ribuan korban jiwa orang Papua.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline