Orang Asmat memiliki bakat mengukir tidak tertandingi. Mereka mengukir tanpa sketsa. Mereka memiliki daya imajinasi yang mengagumkan. Di Asmat, kita dapat menjumpai kehebatan mengukir yang diperlihatkan oleh orang Asmat, baik melalui karya seni ukir yang dikoleksi di Museum Kebudayaan Asmat, miliki Keuskupan Agats, maupun pada saat Pesta budaya yang digelar setiap bulan Oktober.
Kehebatan mengukir yang ditunjukkan oleh orang Asmat memperlihatkan bahwa dari segi spiritual, emosional dan intelektual, orang Asmat bisa bersaing dengan sesamanya di luar Asmat. Sayangnya, dunia pendidikan sebagai sarana memutus mata rantai keterbelakangan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Saat ini, saya bekerja di Asmat sebagai Koordinator Landasan Papua Kabupaten Asmat. Di Asmat, Landasan Papua bekerja di Distrik (Kecamatan) Agats, yang terdiri atas 12 kampung/desa, 10 SD dan 1 Puskesmas serta HIV-AIDS. Di 12 kampung, 10 SD dan 1 Puskesmas itu, tidak ada Perpustakaan atau lemari baca. Hanya tiga SD di Distrik Agats yang memiliki Perpustakaan, dengan sedikit buku, yaitu SD Inpres Syuru, SD YPPK Salib Suci dan SD YPPGI Agats. Tujuh SD lainnya, belum memiliki Perpustakaan.
Mengingat mendesaknya, kebutuhan buku-buku untuk anak-anak usia sekolah dasar di Asmat, saya mengundang para sahabat Kompasiana untuk berbagi buku kepada anak-anak Asmat. Saya siap menerima buku-buku sumbangan para sahabat Kompasiana dan menyalurkannya kepada 10 SD yang sedang kami dampingi. Saya akan bekerja sama dengan 10 Kepala SD, Kepala UPTD Pendidikan Distrik Agats dan kepala kampung/desa untuk menyalurkan buku-buku sumbangan para Sahabat Kompasiana.
Setiap buku yang saya terima dari para Sahabat Kompasiana dan diserahkan kepada 10 SD akan saya informasikan melalui Kompasiana beserta dengan catatan ucapan terima kasih dari para siswa dan guru yang menerima buku yang disumbangkan oleh para Sahabat Kompasiana. Saya akan selalu memastikan bahwa buku-buku yang diberikan ke sekolah dapat dinikmati (dibaca) oleh anak-anak.
Buku-buku yang disumbangkan oleh para Sahabat Kompasiana sangat membantu anak-anak Asmat dalam menatap masa depannya. Mereka akan memiliki bahan bacaan. Mereka akan dilatih berkunjung ke Perpustakaan untuk membaca dan meminjam buku. Melalui cara sederhana ini, mereka bisa lancar membaca dan menulis. Karena itu, saya sangat menantikan sumbangan buku dari para Sahabat Kompasiana.
Para sahabat Kompasiana yang hendak menyumbangkan buku dapat menghubungi saya di alamat berikut ini: Telpon/WA : 081240982290. Alamat saya di Agats, Asmat: Petrus Pit Supardi. Kantor Komisi Kateketik Keuskupan Agats, Jl. Dendew, Agats, Asmat. Pengiriman buku ke Agats, Asmat dapat dilakukan melalui kantor Pos.
Sekedar informasi untuk para Sahabat Kompasiana bahwa 10 SD di Distrik (Kecamatan) Agats adalah 1) SD Inpres Syuru; 2) SD YPPK Salib Suci; 3) SD YPPGI Agats; 4) SD Darussalam; 5) SD Inpres Mbait. Kelima SD ini berada di pusat kota Agats.
Sedangkan 5 SD yang berada di luar kota Agats, yang harus dijangkau dengan menggunakan speed yaitu, 1) SD YPPK St. Don Bosco, Ewer; 2) SD YPPK Yepem; 3) SD Inpres Peer; 4) SD Inpres Uwus dan 5) SD Inpres Beriten.
Satu Buku dari para Sahabat Kompasiana sangat membantu anak-anak Asmat dalam menatap masa depannya.
Dormomoooo
Agats, 27 Agustus 2017
Petrus Pit Supardi