Lihat ke Halaman Asli

Jangan Ambil Dia

Diperbarui: 19 Juni 2023   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Episode 2

JANGAN AMBIL DIA

Selamat pagi sayang, selamat pagi suamiku, selamat pagi jantung untuk aku dan anak-anakku. Sapaan pagi setelah mengambil syukurku kepada semesta dengan pelukan resah kepada anakku. Target pertama untuk mengawali pagi ini adalah handphone yang aku genggam dan tidak berlarut-larut lagi langsung menelpon suamiku yang seperti biasanya ia bangun pagi agar kami saling menyapa lewat angin rindu.

Lima belas menit lamanya tidak biasanya panggilanku di rejected hingga lima kali dan tidak diam aku mencoba dan mencoba lagi. Akhirnya panggilanku di terima dengan nada tegas penuh gelisah suara wanita yang merasa diri tidak bersalah ketika bersama suami orang. " Hallo, selamat pagi ..." tarikan nafas yang penuh percaya diri bahwa apa yang dia miliki sekarang adalah milik orang lain. "Dimana Erik suamiku?" Diaaa ada disini dan belum lekas bangun tidurnya karena semalam bersamaku. "Huuuffffftttt dewa semesta berkuasa, apa kamu bilang??" Nadaku cukup tegas hingga buah hatiku terbangun.

Wanita itu kembali mematikan teleponku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline